Ternyata Ini Penyebab Karyawan Tidak Fokus Kerja

Sering merasa tidak fokus kerja atau ‘gagal fokus’ saat bekerja ternyata banyak dialami oleh para pekerja di berbagai negara. Bahkan, dalam sebuah studi didapati fakta bahwa sebanyak 73% pemimpin perusahaan di berbagai negara merasa terganggu, kehilangan fokus dengan berbagai pemikiran yang tidak jelas di dalam otaknya ketika sedang berada di tempat kerja.

Masalah seringnya tidak fokus kerja sebaiknya jangan dibiarkan, karena dampaknya bisa sangat membahayakan bagi karyawan yang bersangkutan serta bagi perusahaan. Dengan demikian, dibutuhkan pengertian dan kerjasama yang baik antara karyawan dan perusahaan, seperti dengan memahami penyebab karyawan sulit fokus kerja dan bagaimana cara mengatasinya.

 

Penyebab Tidak Fokus Kerja dan Cara Mengatasinya

Berikut ini adalah beberapa hal yang umum menyebabkan karyawan sulit atau tidak fokus kerja, serta bagaimana cara untuk mengatasinya:

    1. Melakukan Pekerjaan yang Kurang Diminati

Sebuah hasil riset yang pernah dimuat dalam laman Forbes menjelaskan bahwa seringnya seseorang mengalami kesulitan fokus dalam bekerja ternyata bisa dikarenakan kurangnya minat pada pekerjaan yang sedang dilakukan.

Cara mengatasinya: sebaiknya cari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat. Sebelum memutuskan untuk apply atau melamar pada sebuah pekerjaan sebaiknya cari tahu dulu profil perusahaan, besarnya gaji yang umum untuk posisi yang dilamar, hingga lingkungan atau budaya kerja pada perusahaan tersebut. Saat ini tidaklah sulit untuk mendapatkan informasi tersebut dengan adanya website, media sosial, dan berbagai platform yang menampung penilaian masyarakat terhadap suatu perusahaan.

 

    2. Stres Berlebih

Stres berlebih dalam jangka waktu yang panjang bisa membuat otak semakin sulit untuk fokus atau sukar berkonsentrasi. Dalam bekerja memang akan sangat memungkinkan untuk menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang bisa membuat stres.

Cara mengatasinya: lakukan manajemen stres dengan memilah mana hal yang benar-benar perlu mendapatkan perhatian dan mana yang sebaiknya dikesampingkan dahulu. Selain itu, lakukan juga hal-hal yang menyenangkan seperti hobi di waktu senggang, atau juga berolah raga karena akivitas olah raga bisa membantu melepaskan hormon endorphin yang bisa meredakan stres. Namun, jika kondisi stres cukup parah, maka meminta bantuan orang terdekat atau psikiater juga bisa dipertimbangkan. 

 

    3. Terlalu Lelah dan Kurang Istirahat

Terlalu semangat bekerja sampai lupa beristirahat sebaiknya dihindari karena justru akan berdampak pada kelelahan fisik yang biasa disebut dengan burnout. Terlalu banyak tugas kerja, sering lembur dan melewatkan waktu istirahat hanya akan membuat tubuh kehabisan tenaga atau energi, sehingga sulit untuk fokus dalam bekerja. Jika dalam kondisi ini tubuh dan pikiran dipaksa bekerja, maka jelas akan membahayakan kesehatan dan berdampak pada hasil kerja yang tidak optimal.

Cara mengatasinya: bekerjalah secara cerdas, yakni menggunakan waktu kerja seefisien dan seefektif mungkin agar pekerjaan cepat selesai, tanpa perlu lembur. Manfaatkan menu ToDo Fingerspot.iO yang dapat diakses praktis di App FiO via smartphone. Menu ToDo di App FiO dapat membantu agar bisa mengerjakan setiap tugas kerja secara efektif dan efisien tanpa khawatir karyawan akan mengalami kesulitan fokus kerja akibat risiko burnout.

 

Cara menggunakannya pun sangat mudah, yakni:

  • Atasan mengakses App FiO, lalu pilih ikon “Centang”.
  • Ikon “Centang” di App FiO menampilkan aktivitas ToDo yang harus diselesaikan oleh atasan. Tampilan aktivitas ToDo berupa nama karyawan yang melakukan pengajuan, tanggal pengajuan, dan jenis pengajuannya yang akan dikonfirmasi oleh atasan.
  • Atasan memilih pengajuan mana yang akan dikonfirmasi.
  • Selanjutnya, akan tampil keterangan izin atau persetujuan yang diajukan oleh karyawan lengkap dengan foto depan dan foto belakang ketika karyawan melakukan pengajuan.
  • Pada kolom Keputusan, atasan bisa memberikan persetujuan atau menolak dengan cara menggeser anak panah yang tersedia.

 

    4. Banyak Distraksi

Beberapa jenis pekerjaan terutama yang menuntut konsentrasi tinggi seperti yang berhubungan dengan analisis, pengambilan keputusan dan sebagainya tentu membutuhkan lingkungan kerja yang kondusif dan minim distraksi. Jika lingkungan kerja tidak kondusif, seperti area kerja yang tidak tenang dan banyak aktivitas, ataupun rekan kerja yang suka mengajak bicara dengan bahasan di luar urusan pekerjaan pada sela-sela waktu kerja atau memutar musik ketika bekerja, sebaiknya segera diatasi.

Cara mengatasinya: bisa dengan mengajukan pindah ruang kerja disertai penjelasan pada HRD, serta memberi pengertian pada rekan kerja agar obrolan di luar waktu kerja bisa dilakukan saat istirahat atau pulang kerja.

 

    5. Multitasking

Kini makin banyak perusahaan, terutama yang masih merintis usaha memberlakukan hustle culture yang menuntut karyawan untuk multitasking dengan harapan bisa mencapai tujuan usaha dalam waktu singkat. Namun, tanpa disadari hal ini justru akan membuat karyawan jadi tidak bisa fokus kerja. Nyatanya, multitasking tidak bisa menjamin produktivitas karyawan dan perusahaan. Multitasking hanya akan berdampak pada penambahan kuantitas, bukan kualitas kerja.

Cara mengatasinya: sebisa mungkin hindari multitasking. Akan jauh lebih baik untuk memantau produktivitas atau kinerja karyawan yang terukur secara objektif. Seperti dengan menggunakan fitur Pantau Kinerja Fingerspot.iO yang hanya perlu langkah mudah dan praktis, yakni:

  • Karyawan mendapatkan notifikasi berisi informasi permintaan untuk melaporkan tugas apa yang sedang dikerjakan di hari dan jam tertentu yang sudah ditetapkan.
  • Setelah itu, karyawan dapat segera melakukan scan GPS tipe Pantau Kinerja di App FiO dengan cara: memfoto diri atau selfie serta memfoto hasil pekerjaan yang sudah dilakukan; melampirkan file pelengkap dari tugas kerja yang telah dilakukan, misalnya dalam format gambar, dokumen PDF, Word, Excel dan sebagainya; kemudian mengisi catatan dengan informasi jika dibutuhkan.
  • Saat itu juga, atasan akan langsung mendapatkan laporan kerja karyawan di ponselnya, dan bisa menyetujuinya dengan memilih like atau tidak menyetujui laporan kerja yang telah dikirim oleh karyawan tersebut dengan memilih dislike.
  • Ada beberapa informasi yang terdapat di laporan Pantau Kinerja karyawan, yakni: jumlah pelaporan yang dilakukan, rata-rata waktu respon, jumlah like atau dislike, serta laporan yang tidak diperiksa oleh atasan.

Dengan demikian, fitur Pantau Kinerja Fingerspot.iO bisa memberikan manfaat bagi:

  • Karyawan
    Agar karyawan lebih mudah dalam melaporkan pekerjaannya, bisa dengan cepat mengetahui apakah tugas yang dikerjakan sudah sesuai, sehingga bisa segera melakukan perbaikan jika ternyata diketahui adanya kesalahan pada tugas kerja yang dilakukan, memperoleh respon cepat dari atasan, dan menilai diri sendiri secara objektif apakah waktu kerja yang digunakan sudah optimal. Selain itu karyawan juga bisa memiliki hingga 5 atasan.
     
  • Atasan
    Atasan bisa mendapatkan laporan pekerjaan dari karyawan secara realtime atau saat itu juga, memberikan penilaian atas hasil kerja karyawan secara objektif, mengetahui apakah seluruh laporan pekerjaan karyawan telah diperiksa guna menghindari risiko lupa memeriksa laporan kerja karyawan yang seringkali menghambat proses penyelesaian suatu pekerjaan.
     
  • Owner
    Owner atau pemiliki usaha bisa melakukan pemantauan kinerja semua karyawannya, sehingga bisa dijadikan dasar dalam menentukan langkah perusahaan sehubungan dengan kondisi internal, yakni kinerja atau produktivitas karyawan yang mempengaruhi produktivitas perusahaan secara menyeluruh.