Mengukur kinerja perusahaan keseluruhan merupakan hal yang sangat penting, salah satunya adalah untuk mengetahui pencapaian visi perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan bahwa untuk dapat mengukur kinerja perusahaan, maka dibutuhkan metode yang tepat. Namun, bagaimanakah cara yang tepat untuk memilih metode pengukuran kinerja perusahaan? Berikut pembahasannya.
Definisi Kinerja
Untuk mengetahui definisi kinerja bisa merujuk pada pendapat ahli Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2008) yang menjelaskan bahwa secara luas kinerja merupakan bagaimana suatu proses kerja berlangsung hingga memberikan suatu hasil, bukan sebatas hasil kerja saja. Kinerja juga bisa dipahami sebagai hasil pekerjaan yang memiliki kaitan dengan tujuan strategis organisasi (perusahaan), kepuasan konsumen serta memberikan sumbangsih pada ekonomi.
Adapun dua dimensi penting dalam sebuah kinerja, yakni:
Pengertian Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah sebuah proses penilaian peningkatan pekerjaan pada tujuan dan sasaran yang sebelumnya telah ditentukan oleh perusahaan.
Metode Pengukuran Kinerja
Berikut adalah beberapa metode pengukuran kinerja yang telah umum digunakan oleh berbagai perusahaan di dunia, antara lain:
1. Balanced Scorecard (BSC)
Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh kaplan (1992) dan Norton (1996) ini lebih mengarah pada kerangka logis guna melakukan dan menyelaraskan program-program yang berfokus pada strategi, dengan menerjemahkan visi dan strategi unit bisnis ke dalam tujuan dan ukuran di 4 perspektif atau sudut pandang yang berbeda, yakni:
2. Performance Pyramid System (PPS)
Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Lynch dan Cross (1992) ini mengaitkan variabel kinerja yang berbeda dan dikontrol pada tingkat organisasi yang berbeda dengan mengacu pada 4 tingkat tujuan yang mengkaji efektivitas organisasi eksternal dan efisiensi nternal secara objektif dan dapat diukur, yakni:
Dimana tujuan dari sistem ini adalah untuk menemukan cara yang paling efektif dalam mengkomunikasikan tujuan sampai ke tingkat paling awal yakni tingkat operasional, serta menyampaikan kembali langkah-langkah yang perlu dilakukan sampai ke tingkat paling tinggi yakni tingkat unit usaha.
3. The Tableu de Bord (TdB)
Metode pengukuran kinerja ini dijelaskan oleh Epstein dan Manzoni sebagai sebuah metode pengukuran kinerja yang bertujuan untuk memberikan informasi dan parameter untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Dalam metode ini ada 2 hal yang perlu dipehatikan, yakni:
4. Productivity Measurement and Enchancement System (ProMES)
Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Pritchard memiliki dasar teori perilaku kerja yang memandang motivasi sebagai sebuah proses alokasi waktu dan karyawan ke seluruh tindakan dan tugas, dimana motivasi yang dimaksud merupakan hasil dari tindakan, produk, evaluasi, hasil dan terpenuhinya kebutuhan karyawan. metode ini dilakukan dengan 7 langkah, yakni:
5. Activity-Based Costing (ABC)
Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Johnson dan Kaplan (1980) ini lebih berfokus pada analisis biaya tidak langsung dalam perusahaan dan untuk mengetahui aktivitas yang menyebabkan munculnya biaya tersebut sehingga bisa digunakan untuk menilai harga produk, pengambilan keputusan produksi, pengurangan biaya overhead, serta peningkatan yang berkesinambungan.
6. Sink and Tuttle
Metode pengukuran kinerja yang satu ini menjelaskan bahwa kinerja suatu perusahaan memiliki 7 kriteria kerja yang rumit dan saling berkaitan, yakni:
7. Theory of Constrains
Metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Goldratt (1980) ini fokus pada proses perbaikan yang berkesinambungan untuk menilai kemampuan perusahaan dari segi laba bersih, ROI dan Cashflow, dengan cara:
Metode Apa yang Paling Tepat untuk Mengukur Kinerja Perusahaan?
Jika merujuk pada pendapat Stefan Tangen dalam Engelbert Christian (2010) bahwa sistem pengukuran kinerja yang baik merupakan sekumpulan ukuran kinerja yang menyedian informasi penting bagi perusahaan guna membantu mengelola, mengontrol, merencanakan dan melakukan kegiatan perusahaan, maka bisa diketahui bahwasannya karyawan memegang peranan penting dalam mengukur kinerja perusahaan karena memiliki peran penting dalam operasinal perusahaan.
Kinerja Karyawan Cermin Kinerja Perusahaan
Salah satu cara tepat dalam memilih metode pengukuran kinerja perusahaan adalah dengan Mengukur kinerja karyawan. Agar dapat mengukur kinerja karyawan dengan mudah dan optimal, gunakan teknologi yang juga tepat, seperti:
a. Fitur Pantau Kinerja Fingerspot.iO
Manfaatkan fitur Pantau Kinerja yang ada di aplikasi HRIS Fingerspot.iO yang dilengkapi dengan fitur-fitur penunjang monitoring kerja karyawan dengan keunggulan sebagai berikut:
b. Face Recognition
Gunakan absensi face recognition dalam bentuk aplikasi mobile seperti Aplikasi App TimeFace atau fitur Face Recognition di App FiO yang dapat memberikan manfaat seperti:
c. Pantau Lokasi
Manfaatkan fitur Pantau Lokasi Karyawan di Fingerspot.iO dengan berbagai kemudahannya, antara lain:
Fitur Geofences atau Pembatasan Lokasi di Fingerspot.iO bisa memberikan manfaat untuk:
e. Mesin Absensi Kekinian dari Fingerspot (Mesin Touchless dan WiFi)
Gunakan Mesin Absensi Fingerspot yang Touchless atau tanpa sentuh untuk mendukung higienitas karyawan saat melakukan pencatatan kehadiran kerjanya. Mesin absensi touchless Fingerspot ini juga dibekali dengan koneksi WiFi untuk kemudahan tarik data absensi dari mesin ke komputer menggunakan WiFi yang ideal untuk digunakan seluruh karyawan yang bekerja di kantor, pabrik, toko, restoran, salon, bengkel dan sebagainya, seperti: