Apa Itu Salary? Yuk Pahami Arti dan Manfaatnya!

Salary merupakan sesuatu yang sensitif di dunia kerja karena menjadi tolak ukur bagi kesejahteraan karyawan. Menjalankan perusahaan memang tidak mudah, apalagi kalau sudah berbicara tentang salary yang akan berdampak pada kredibilitas perusahaan. Bahkan, serba-serbi terkait salary ini juga diatur oleh pemerintah lewat Undang-Undang.

Sudah tahu apa itu salary?

 

Definisi Salary

Kata salary berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah gaji atau upah. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sebagai upah kerja yang dibayar dalam waktu yang tetap; balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.

 

Komponen Salary

Terdapat setidaknya 6 komponen umum dalam salary, yakni: gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, potongan pajak penghasilan, potongan iuran, potongan lain-lain.

  1. Gaji Pokok
    Gaji pokok merupakan gaji atau upah atau salary dasar yang diterima olh karyawan yang nilai nominalnya tidak boleh kurang dari 75% dari total salary yang diterimanya.
     
  2. Tunjangan Tetap
    Tunjangan tetap yaitu imbalan di luar salary yang diberikan pada karyawan secara berkelanjutan dengan nilai nominal yang tetap.
     
  3. Tunjangan Tidak Tetap
    Tunjangan tidak tetap adalah imbalan di luar salary yang diberikan pada karyawan dengan nilai nominal yang bisa berubah-ubah sesuai tolak ukur yang digunakan perusahaan, seperti tingkat absensi dan prestasi karyawan, pencapaian profit perusahaan dan sebagainya.
     
  4. Potongan Pajak Penghasilan
    Potongan pajak penghasilan adalah kewajiban yang dibebankan pada karyawan sesuai aturan yang berlaku dari pemerintah. Umumnya adalah PPh pasal 21.
     
  5. Potongan Iuran
    Potongan iuran juga sifatnya wajib dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh pemerintah, yakni BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan atau Jaminan Hari Tua (JHT).
     
  6. Potongan Lain-lain
    Potongan lain-lain tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, serta tidak sama pula antara satu karyawan dengan karyawan yang lain. Hal ini karena sifatnya subjektif, seperti potongan kasbon, cicilan, denda atas kelalaian kerja maupun potongan gaji akibat telat atau bolos kerja.

Selain itu, terkait salary dalam dunia kerja kita juga mengenal istilah yang lebih spesifik, yakni gross salary dan nett salary.

 

Gross Salary dan Nett Salary

Gross salary yang disebut juga dengan gaji kotor, yakni besarnya gaji yang biasanya diinfokan atau ditawarkan di awal masa kerja dengan nominal gaji yang tidak sama dengan yang akan diterima karena belum termasuk potongan-potongan, seperti potongan pajak karyawan, BPJS, dan berbagai potongan lainnya sesuai kebijakan masing-masing perusahaan.

Nett salary yang disebut juga dengan gaji bersih atau Take Home Pay, yakni nominal gaji yang diterima karyawan setelah ditambah dengan tunjangan-tunjangan, dan dikurangi dengan potongan-potongan seperti potongan pajak karyawan atau PPh 21.

Untuk perhitungan PPh 21 yang lebih praktis, cepat dan akurat pastikan untuk menggunakan FingerspotOne yang bisa memberikan kemudahan perhitungan pajak karyawan atau PPh 21 sesuai dengan regulasi yang berjalan, sehingga pemberian salary pun bisa lebih lancar.

Perlu diketahui juga, bahwa dalam menentukan nilai salary tidak bisa sembarangan, namun harus berlandaskan dasar-dasar yang benar.

 

Dasar Penentuan Nilai Salary

Salary diberikan setiap bulan pada karyawan dengan nilai tertentu atas dasar-dasar penyesuaian terhadap:

  • Beban tugas dan tanggung jawab karyawan, 
  • Tingkat pendidikan karyawan, 
  • Lama bekerja atau waktu pengabdiannya pada perusahaan, 
  • Jabatan karyawan, 
  • Nilai UMR yang sedang berlaku, 
  • Prestasi dan kontribusi karyawan yang telah diberikan pada perusahaan.

Selain mengikuti landasan dasar penentuan nilai salary tersebut, perlu diperhatikan juga adanya tahapan penyusunan sistem penggajian yang baik.

 

Tahapan Penyusunan Sistem Penggajian

Berikut adalah tahapan penyusunan sistem penggajian agar bisa memberikan salary yang baik dan sesuai bagi karyawan.

  1. Menganalisis setiap jabatan karyawan untuk memperoleh data yang benar secara sistematis.
  2. Mengidentifikasi setiap jabatan, posisi setiap jabatan dalam perusahaan, fungsi dari jabatan tersebut, seluruh tugas dan tanggung jawabnya, hubungan setiap pemegang jabatan, juga kondisi lingkungan kerja.
  3. Menyusun sistem penggajian dengan memuat seluruh persyaratan yang ada di poin 1 dan 2.
  4. Membandingkan setiap jabatan yang meliputi beberapa hal, seperti: kemampuan, usaha dan tanggung jawab karyawan serta kondisi kerja.
  5. Membuat estimasi nilai salary minimun dan maksimum pada setiap golongan kerja.
  6. Melakukan salary survey untuk menunjang keputusan pemberian nilai salary yang kompetitif dari perusahaan lain dengan posisi kerja yang sama.

Dengan pemberian nilai salary berlandaskan dasar-dasar dan tahapan penyusunan yang sesuai, maka perusahaan akan dapat memberikan nominal salary yang baik pada setiap karyawannya, dan tentu hal ini akan memberikan manfaat bagi pihak perusahaan.

 

Manfaat Pemberian Salary yang Baik Oleh Perusahaan

Adapun beberapa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan ketika dapat memberikan salary yang baik pada karyawannya adalah:

  • Menarik calon karyawan
  • Mempertahankan karyawan aktif
  • Memunculkan motivasi dan iklim kerja yang baik
  • Dapat menunjang struktur perusahaan
  • Memberikan kesan baik akan kemampuan finansial perusahaan

Perlu diingat pula bahwa segala manfaat tersebut bisa didapatkan perusahaan apabila mampu memberikan salary yang tak hanya tepat nilai atau nominalnya, namun juga harus tepat waktu. Namun sayangnya urusan penting yang satu ini seringkali terkendala karena adanya berbagai kondisi, seperti:

  1. Jumlah karyawan banyak. 
  2. Keterlambatan dalam mendapatkan data komponen perhitungan salary.
  3. Data komponen yang diperlukan untuk menghitung salary tidak akurat.
  4. Penghitungan dilakukan secara manual.

Berbagai kendala ini membuat penghitungan nett salary karyawan tidak bisa tepat nilai dan tepat waktu, cenderung rumit, rawan salah dan lama, sehingga akan semakin memperberat pekerjaan HRD.

Solusinya, adalah dengan memanfaatkan Fitur Payroll FingerspotOne yang dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, terutama untuk HRD yang bertugas untuk memproses salary karyawan, seperti:

  1. Otomatisasi penghitungan gaji sehingga Seluruh aktivitas yang rumit dan memakan waktu lama ini akan terotomasi dalam sistem.
     
  2. Penghitungan salary secara cepat dengan hasil yang tepat, sehingga dapat mengurangi risiko miskalkulasi salary dan keterlambatan pembayaran salary ke karyawan.
     
  3. Seluruh data penting karyawan yang dibutuhkan untuk keperluan penghitungan salary akan tersimpan secara otomatis di dalam sistem yang lebih aman, mudah dikelola dan diakses oleh manajemen perusahaan atau HRD.
     
  4. Kelola penggajian karyawan lebih praktis mulai dari penghitungan salary hingga penerbitan slip gaji, bahkan pengaturan jenis mata uang untuk pembayaran gaji.
     
  5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja HRD karena bisa mengotomatisasi penghitungan gaji yang lebih cepat dan tepat serta kemudahan dalam mendapatkan data komponen penghitungan gaji tanpa perlu lagi melakukannya secara manual dan berulang. 

FingerspotOne terbukti unggul dalam pengelolaan salary yang lebih mudah, praktis, cepat dan tepat lewat fitur Payroll dan PPh 21.

Dengan memanfaatkan Fitur Payroll dan PPh 21 FingerspotOne maka bisa memberikan kemudahan untuk perusahaan dalam mengelola salary karyawan yang lebih efisien. Tersedia berbagai pengaturan perhitungan salary seperti: komponen penggajian, nominal penggajian, hingga proses penghitungan gaji karyawan, lengkap dengan perhitungan pajak karyawan atau PPh 21 sesuai dengan regulasi yang berjalan, sehingga pemberian salary pun bisa lebih lancar.