Salary merupakan sesuatu yang sensitif di dunia kerja karena menjadi tolak ukur bagi kesejahteraan karyawan. Menjalankan perusahaan memang tidak mudah, apalagi kalau sudah berbicara tentang salary yang akan berdampak pada kredibilitas perusahaan. Bahkan, serba-serbi terkait salary ini juga diatur oleh pemerintah lewat Undang-Undang.
Sudah tahu apa itu salary?
Definisi Salary
Kata salary berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah gaji atau upah. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sebagai upah kerja yang dibayar dalam waktu yang tetap; balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.
Komponen Salary
Terdapat setidaknya 6 komponen umum dalam salary, yakni: gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, potongan pajak penghasilan, potongan iuran, potongan lain-lain.
Selain itu, terkait salary dalam dunia kerja kita juga mengenal istilah yang lebih spesifik, yakni gross salary dan nett salary.
Gross Salary dan Nett Salary
Gross salary yang disebut juga dengan gaji kotor, yakni besarnya gaji yang biasanya diinfokan atau ditawarkan di awal masa kerja dengan nominal gaji yang tidak sama dengan yang akan diterima karena belum termasuk potongan-potongan, seperti potongan pajak karyawan, BPJS, dan berbagai potongan lainnya sesuai kebijakan masing-masing perusahaan.
Nett salary yang disebut juga dengan gaji bersih atau Take Home Pay, yakni nominal gaji yang diterima karyawan setelah ditambah dengan tunjangan-tunjangan, dan dikurangi dengan potongan-potongan seperti potongan pajak karyawan atau PPh 21.
Untuk perhitungan PPh 21 yang lebih praktis, cepat dan akurat pastikan untuk menggunakan FingerspotOne yang bisa memberikan kemudahan perhitungan pajak karyawan atau PPh 21 sesuai dengan regulasi yang berjalan, sehingga pemberian salary pun bisa lebih lancar.
Perlu diketahui juga, bahwa dalam menentukan nilai salary tidak bisa sembarangan, namun harus berlandaskan dasar-dasar yang benar.
Dasar Penentuan Nilai Salary
Salary diberikan setiap bulan pada karyawan dengan nilai tertentu atas dasar-dasar penyesuaian terhadap:
Selain mengikuti landasan dasar penentuan nilai salary tersebut, perlu diperhatikan juga adanya tahapan penyusunan sistem penggajian yang baik.
Tahapan Penyusunan Sistem Penggajian
Berikut adalah tahapan penyusunan sistem penggajian agar bisa memberikan salary yang baik dan sesuai bagi karyawan.
Dengan pemberian nilai salary berlandaskan dasar-dasar dan tahapan penyusunan yang sesuai, maka perusahaan akan dapat memberikan nominal salary yang baik pada setiap karyawannya, dan tentu hal ini akan memberikan manfaat bagi pihak perusahaan.
Manfaat Pemberian Salary yang Baik Oleh Perusahaan
Adapun beberapa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan ketika dapat memberikan salary yang baik pada karyawannya adalah:
Perlu diingat pula bahwa segala manfaat tersebut bisa didapatkan perusahaan apabila mampu memberikan salary yang tak hanya tepat nilai atau nominalnya, namun juga harus tepat waktu. Namun sayangnya urusan penting yang satu ini seringkali terkendala karena adanya berbagai kondisi, seperti:
Berbagai kendala ini membuat penghitungan nett salary karyawan tidak bisa tepat nilai dan tepat waktu, cenderung rumit, rawan salah dan lama, sehingga akan semakin memperberat pekerjaan HRD.
Solusinya, adalah dengan memanfaatkan Fitur Payroll FingerspotOne yang dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, terutama untuk HRD yang bertugas untuk memproses salary karyawan, seperti:
FingerspotOne terbukti unggul dalam pengelolaan salary yang lebih mudah, praktis, cepat dan tepat lewat fitur Payroll dan PPh 21.
Dengan memanfaatkan Fitur Payroll dan PPh 21 FingerspotOne maka bisa memberikan kemudahan untuk perusahaan dalam mengelola salary karyawan yang lebih efisien. Tersedia berbagai pengaturan perhitungan salary seperti: komponen penggajian, nominal penggajian, hingga proses penghitungan gaji karyawan, lengkap dengan perhitungan pajak karyawan atau PPh 21 sesuai dengan regulasi yang berjalan, sehingga pemberian salary pun bisa lebih lancar.