Sebagai negara yang menempati posisi 107 dari 176 negara dunia yang ramah anak, nampaknya masih banyak hal yang harus dibenahi negeri ini dalam mewujudkan peningkatan mutu kehidupan anak Indonesia. Mulai dari masalah pernikahan, kehamilan anak, gizi buruk, kemiskinan, dan konflik sosial harus benar-benar segera ditangani karena beberapa diantaranya masih memiliki tingkat kejadian yang cukup tinggi. Selain itu, mutu Pendidikan juga tengah serius ditingkatkan baik dari segi akademik maupun karakter anak didik.
Ayah Bunda harus memahami dulu ya bahwa Pendidikan memang tak sebatas pada pencapaian nilai akademik, namun juga pembentukan karakter anak. Coba lihat di berbagai media, masih santer diberitakan adanya anak-anak yang suka bolos sekolah. Di masa pandemi seperti saat ini, dimana sudah banyak sekolah yang mulai membuka kegiatan pembelajaran secara tatap muka pun masih ditemui para siswa yang bolos sekolah bersama dengan teman-temannya. Salah satunya seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di kota Pasuruan. Melansir pemberitaan di Jawapos.com 24 Januari 2021, sebanyak 9 siswa terjaring Razia saat nongkrong di warung kopi. Mereka membolos dan keluyuran pada jam sekolah, bahkan merokok.
Ketidakhadiran anak di sekolah ternyata tidak selalu disebabkan faktor kenakalan anak, namun bisa juga karena anak menjadi korban bullying di sekolah, sehingga enggan pergi ke sekolah karena rasa takut sekaligus tidak nyaman.
Selain itu, Ayah Bunda juga harus ekstra waspada karena kasus penculikan anak ketika berangkat menuju ataupun pulang dari sekolah masih saja terjadi. Seperti yang pernah diberitakan media kompas.com di bulan Januari 2021 dimana ada seorang anak perempuan berusia 17 tahun yang pamit akan mengambil ijazah di sekolah namun sejak saat itu ia tak kunjung kembali. Sebelumnya juga ada 3 anak yang pamit berangkat sekolah dan kemudian hilang tanpa kabar.
Memang sangatlah penting untuk mengawasi anak semaksimal mungkin. Ayah dan Bunda harus mengetahui secara langsung apakah anak-anak sudah tiba di sekolah atau jam berapa mereka mulai meninggalkan sekolah. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan terjadinya tindak kriminal atau masalah sosial pada anak. Pantau terus kehadiran anak di sekolah agar bisa lebih tenang dan yakin tentang keberadaan anak. Pastikan pihak sekolah selalu sigap dan cepat dalam memberitahukan waktu anak sampai di sekolah hingga meninggalkan sekolah.
Sekolah yang menggunakan Fingerspot BTS sudah pasti akan mudah dan cepat dalam menginformasikan kehadiran anak di sekolah.
Kemudahan orangtua ketahui kehadiran siswa dengan Fingerspot BTS
Berbagai kemudahan pakai Fingerspot BTS:
Dengan Fingerspot BTS Ayah Bunda bisa langsung tahu jam berapa anak tiba di sekolah dan jam berapa anak meninggalkan sekolah. Sehingga Ayah dan Bunda bisa lebih tenang karena mengetahui bahwa anak benar-benar berada di sekolah pada jam belajar, serta dapat mengestimasi waktu kedatangan anak di rumah. Informasi yang cepat bisa membuat pihak orangtua dan sekolah lebih sigap dalam mengatasi kemungkinan buruk yang terjadi pada anak selama perjalanan berangkat maupun pulang sekolah.