Menunggak SPP Selama Pandemi, Perlukah Diberi Sanksi?

Selama masa pandemi banyak masalah yang kian bermunculan dan begitu meresahkan, tak terkecuali di bidang Pendidikan. Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan selain proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dirasa sulit dan menemui banyak kendala, masalah iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) juga cukup membuat pusing para orangtua dan berdampak pada kerugian siswa yang terhambat dalam mendapatkan haknya akan Pendidikan.

Meskipun kini telah banyak sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung namun tetap dengan berbagai batasan, dan belum bisa dilakukan sepenuhnya di sekolah. Sehingga, masih banyak orangtua yang mengeluhkan terkait masih adanya kewajiban orangtua untuk membayar iuran siswa SPP selama masa pandemi. Para orangtua sering mempertanyakan mengapa masih harus membayar iuran SPP sedangkan selama pandemi siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah dengan menggunakan internet pribadi dan penuh pengawasan dari orangtua.

Jika demikian, mengapa harus tetap membayar iuran SPP?

  • Karena administrasi sekolah masih harus berjalan
    Ayah Bunda, meski buah hati Anda menghabiskan lebih banyak waktu di rumah selama pandemi, bukan berarti tidak sekolah ya. Anak-anak tetap belajar, menerima materi ataupun tugas belajar dari sekolah, dan pastinya juga ada ujian, evaluasi belajar, hingga rapor yang seluruhnya itu memerlukan proses administrasi yang membutuhkan biaya. Selain itu, meski hampir tidak ada kegiatan di sekolah namun pihak sekolah tetap harus membayar listrik, air, WiFi, dan sebagainya.
     
  • Guru masih menjalankan kewajibannya
    Orangtua memiliki peran besar dalam menemani dan membantu proses belajar anak di rumah selama pandemi, namun Ayah Bunda pun bisa melihat sendiri kehadiran guru dalam menyampaikan materi belajar dari layar gadget kan. Nah, guru yang masih menjalankan kewajibannya tentu harus tetap mendapat honor, apalagi jika guru yang bersangkutan seratus persen mengabdikan dirinya di dunia mengajar alias tidak punya pendapat lain selain dari mengajar. Kalau untuk sekolah negeri memang tidak ada masalah karena guru negeri dibayar langsung oleh negara, tapi berbeda dengan guru swasta yang honornya didapat dari iuran SPP.

Meskipun 2 alasan di atas sangat logis, namun tidak menutup mata juga kalau orangtua siswa pun banyak yang terdampak COVID-19. Ada yang pendapatannya berkurang, bahkan tak sedikit pula yang harus kehilangan pekerjaan. Hasilnya, didapati banyak kondisi dimana siswa menunggak iuran SPP.

Di awal tahun 2021, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan telah menerima setidaknya 8 kasus pengaduan terkait masalah tunggakan iuran SPP di tujuh sekolah swasta dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali selama pandemi COVID-19. Bentuk dari kasus pengaduan tersebut didominasi masalah sanksi yang diberikan sekolah pada siswa yang menunggak SPP dimana siswa tersebut tidak dapat dapat mengikuti ujian, tidak bisa menerima rapor selama siswa yang bersangkutan belum melunasi tunggakan iuran SPP.

Terkait hal ini pihak KPAI pun telah memanggil sejumlah sekolah dan menempuh solusi mediasi agar siswa tetap mendapatkannya haknya dalam hal Pendidikan.

Kewajiban anak adalah belajar, namun Iuran SPP adalah kewajiban orangtua, sehingga diperlukan solusi dua arah agar anak bisa tetap mendapatkan haknya untuk menerima ilmu, orangtua dapat menunaikan kewajibannya dalam membayar iuran SPP dan administrasi sekolah dapat tetap berjalan.

 

Solusi Sekolah Lancar Selama Pandemi
Beberapa langkah solutif perlu dilakukan agar tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif apa pun kondisinya. 

  1. Gotong Royong
    Baik orangtua maupun guru atau pihak sekolah sama-sama mengalami kesulitan selama pandemi. Oleh karena itu dibutuhkan pengertian satu sama lain, kerja sama dan gotong royong dalam upaya menstabilkan kondisi Pendidikan bagi anak. Sehingga orangtua tidak terlalu terbebani biaya sekolah, pihak sekolah tidak sampai memberikan sanksi yang merugikan anak, namun administrasi sekolah tetap dapat berjalan.
     
  2. Saling terbuka
    Apa pun kondisinya, jalinan komunikasi yang baik antara siswa, orangtua dan sekolah adalah hal yang sangat penting. Dibutuhkan keterbukaan satu sama lain, termasuk dalam hal administrasi sekolah yang berhubungan dengan keuangan. Kemudahan orangtua dalam memantau administrasi sekolah turut membantu orangtua dalam mengetahui dan lebih tenang dalam membayarkan iuran SPP. 
     

Pantau administrasi sekolah lebih mudah dengan FEdu.iO
Dengan memanfaatkan FEdu.iO maka orangtua dan sekolah akan mendapatkan berbagai kemudahan dalam pemantauan administrasi sekolah, seperti:

  1. Orangtua terima informasi pembayaran sekolah di App FEdu.iO di Android dan iOS.
  2. Status pembayaran uang sekolah dapat dengan mudah di pantau melalui App FEdu.iO di Android dan iOS.
  3. Manajemen sekolah dapat mengelola keuangan seluruh siswa dalam satu App FEdu.iO di Android dan iOS.
  4. Meminimalisir terjadinya kecurangan pembayaran uang sekolah.

Dengan adanya fitur pemantauan administrasi sekolah FEdu.iO pastinya pihak sekolah dan orangtua tidak perlu khawatir mengenai berapa biaya yang sudah dibayarkan maupun harus dibayarkan ke sekolah.