Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Siswa selama PJJ

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga kini masih diterapkan oleh institusi pendidikan di Indonesia. Mulai dari tempat bimbingan belajar, play group atau taman kanak-kanak, sekolah, hingga kampus, semua masih melakukan proses belajar mengajar secara online di luar kelas. Hal ini ditempuh berkaitan dengan kondisi lingkungan secara global terkait COVID-19 yang masih tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka.

Selain bermanfaat untuk mencegah penularan COVID-19, sesungguhnya pembelajaran jarak jauh yang kini tengah gencar dilakukan di berbagai institusi pendidikan di Tanah Air ini memiliki berbagai manfaat lain, yaitu: lebih praktis & fleksibel; menggunakan pendekatan teknologi yang lebih sesuai pelajar masa kini; pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dengan penggunaan format media foto, video atau audio; komunikasi antara guru dan siswa lebih personal; hemat waktu & biaya karena siswa dan guru hanya perlu terhubung dengan layar dan koneksi internet; materi belajar berupa file digital yang lebih mudah didokumentasikan sehingga siswa bisa lebih leluasa untuk merekam, menyimpan, mengakses dan mempelajarinya kembali di kemudian hari; lebih ramah lingkungan karena tidak perlu berkendara untuk sampai ke sekolah sehingga mengurangi polusi udara serta adanya file digital yang paperless.

Meskipun memiliki banyak manfaat, namun satu hal yang tidak boleh luput dari perhatian pihak penyelenggara pendidikan, orangtua, dan siswa yakni terkait pelaksanaannya yang tidak bisa dilakukan di sembarang tempat. Karena bagaimana pun juga, efektivitas proses dan hasil belajar dipengaruhi pula oleh faktor eksternal seperti lingkungan fisik ketika siswa melakukan proses belajar.

Faktor - Faktor Lingkungan Fisik yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa:

Cuaca
Secara umum, cuaca dapat mempengaruhi kondisi kesehatan setiap orang. Siswa yang didukung oleh orangtua untuk selalu menjaga kesehatan tentu akan lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran online terutama selama masa pandemi.

Keadaan Udara
Belajar dalam kondisi udara yang panas maupun dingin bisa membuat tidak nyaman dan susah berkonsentrasi. Pastikan untuk menjaga keadaan udara tetap sejuk dengan memperhatikan sirkulasi udara di ruang belajar.

Ruangan
Sebenarnya tidak masalah untuk belajar di ruangan manapun, asalkan siswa merasa nyaman. Misalnya di ruang belajar, di kamar, bahkan mungkin di teras rumah. Pastikan ruangan tersebut masih terjangkau dari pantauan orangtua.

Cahaya
Pencahayaan maksimal turut mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran. Sebaiknya tidak terlalu redup atau sebaliknya, yakni terlalu terang, karena bisa berisiko membuat mata cepat lelah ketika belajar. Selain menggunakan lampu, usahakan pula untuk mendapatkan sinar alami dari cahaya matahari agar lebih segar.

Kesehatan Lingkungan
Bukan hanya siswa yang harus menjaga kesehatan selama pembelajaran jarak jauh. Seluruh anggota keluarga di rumah juga harus menjaga kesehatan untuk mengurangi risiko penularan sakit pada siswa. Untuk itu, tempat belajar yang dipilih juga harus terjaga kebersihannya.

Waktu
Seorang tokoh pemerhati pendidikan anak J. Biggers pada tahun 1980 mengungkapkan bahwa belajar di pagi hari lebih efektif daripada waktu lainnya. Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh seorang pemerhati learning style atau gaya belajar yaitu Dunn beserta tim risetnya pada tahun 1986 yang mendapati bahwa hasil belajar tidaklah tergantung pada waktu yang mutlak, namun lebih bergantung pada pilihan waktu yang cocok dengan kesiapan masing-masing siswa. Waktu penyelenggaraan kelas online selama PJJ mungkin tidak bisa dipilih oleh setiap siswa karena harus dilakukan secara serentak, namun waktu pengerjaan tugas bisa ditentukan yang sesuai dengan masing-masing siswa.

Seluruh faktor-faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa selama pemberlakuan PJJ ini pastinya sangat mudah dipenuhi ketika siswa benar-benar melakukan pembelajaran dari rumah. Untuk itu, sangatlah penting bagi pihak sekolah untuk mengetahui dengan pasti bahwa setiap siswa yang melakukan absensi adalah dilakukan oleh siswa yang bersangkutan di rumahnya.

Namun, absensi siswa di masa pembelajaran jarak jauh terkadang sulit terpantau oleh pihak sekolah. Bahkan sekolah terkadang tidak mengetahui posisi siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran. Apabila dilakukan secara manual melalui media sosial pasti rawan untuk dilakukan kecurangan absensi. Oleh karena itu diperlukannya sistem khusus yang membantu absensi siswa yang melakukan pembelajaran dari rumah maupun dari sekolah. FEdu hadir untuk memenuhi kebutuhan absensi siswa. Absensi siswa mudah hanya pakai ponsel dan kehadiran akan tercatat secara realtime.

Bagaimana Scan GPS FEdu bekerja?

  1. Siswa mengakses App FEdu di Android atau iOS, kemudian memilih melakukan Scan GPS. Akan tersedia berbagai pilihan scan GPS seperti: scan GPS, scan GPS berdasarkan lokasi sekolah/kelas/rumah
  2. Siswa memilih Scan GPS sesuai dengan kebutuhan dan lokasi pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
  3. Setelah itu, siswa mengisi proses scan GPS di ponsel.
  4. Scan GPS yang dilakukan di luar dan di dalam area radius yang ditentukan, akan tetap tercatat sebagai absensi siswa.

Dengan menggunakan menu Scan GPS di FEdu, maka sekolah bisa mendapatkan data absensi setiap siswa yang valid dan realtime, serta dapat mengetahui dengan pasti dimana posisi siswa ketika melakukan pembelajaran jarak jauh. Kelancaran proses belajar mengajar dan pemantauan yang baik terhadap absensi siswa akan berdampak pada keberhasilan belajar siswa.