Sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Barat, Pontianak menjadi salah satu kota yang masuk pada program pengembangan kota idaman. Tujuannya adalah menjadikan Pontianak sebagai kota yang smart, modern, dan sustainable. Hal ini terbukti dengan banyaknya penghargaan yang telah dimenangkan kota Pontianak, salah satunya ialah mendapatkan penghargaan nomor satu dalam kategori pelayanan publik terbaik dari 100 kota di Indonesia yang dinilai.
Pesatnya kemajuan kota Pontianak berimbas pada meningkatnya masyarakat modern yang makin akrab dengan pengetahuan teknologi terkini tak hanya terjadi pada individual, namun juga pada perusahaan-perusahaan besar yang terdapat di kota Pontianak. Salah satu teknologi yang paling banyak dicari ialah teknologi biometrik untuk keperluan sistem absensi di perusahaan.
Sebelumnya, Fingerspot telah hadir di kota Balikpapan, namun karena tingginya antusiasme pelanggan yang datang dari area Kalimantan Barat, Fingerspot memutuskan untuk kembali membuka satu kantor cabang di Pontianak untuk memudahkan akses para pelanggan dalam menghubungi dan mendapatkan pelayanan dari Fingerspot. Fingerspot Pontianak beralamatkan di Komplek Ruko Pontianak Mall Blok A No.33 Pontianak, Kalimantan Barat.
Pontianak terkenal dengan predikat Kota Khatulistiwa karena memang kota ini menjadi salah satu wilayah di dunia yang dilalui garis imajinasi yang membagi bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. Ada beberapa destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi terkait julukannya sebagai kota Khatulistiwa ini. Simak dibawah ini:
Museum yang juga dikenal dengan nama Museum Negeri Pontianak ini terbagi menjadi tiga zona yang memiliki koleksi berbeda-beda. Mulai dari artefak temuan di Kalimantan Barat, koleksi benda kerajaan, kerajinan seni dan budaya Dayak, sampai koleksi keramik dari Cina. Psst, saat Anda berkunjung ke museum ini jangan lupa abadikan momen seru dengan berfoto di jembatan kayu pada taman kecil yang terletak di area luar bangunan museum, ya.
Dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie yang merupakan sultan pertama Kesultanan Pontianak. Bangunan yang di dominasi warna kuning ini terdiri atas 3 tingkat ini memiliki banyak benda-benda peninggalan sejarah seperti kursi singgasana, tempayan, keris pusaka, tombak penobatan, pedang, meriam, cermin seribu pemberian Perancis pada tahun 1823, baju kesultanan, dan masih banyak yg lainnya.
Fun fact: Kalau belum mampir ke Keraton atau istana Kadriah, kamu dianggap belum berkunjung ke Pontianak, lho.
Inilah landmark khas kota Pontianak, tugu kebanggan warga Pontianak. Disini terdapat museum yang berisi informasi mengenai garis equator atau garis imajinasi bumi. Untuk masuk ke tempat wisata ini tidak dipungut biaya. Namun jika Anda ingin mendapatkan sertifikat bukti kunjungan yang ditandatangani oleh walikota Pontianak, Anda harus merogok kocek sebesar 10,000 rupiah saja.
Tips! Saat terbaik mengunjungi Tugu Khatulistiwa adalah pada tanggal 21-23 Maret atau 21-23 September. Pada saat inilah terjadi fenomena alam yang hanya terjadi di kota Pontianak dimana matahari berada tepat diatas garis khatulistiwa sehingga semua benda yang berada di wilayah ini tidak akan memiliki bayangan.
Wisata alam yang terletak pada kecamatan Tujuh Belas, kota Singkawang ini memiliki pemandangan yang aduhai indahnya. Terbentang sepanjang 3 kilometer dengan hamparan pasir putih yang cantik dan ombak yang tenang. Di pantai ini Anda bisa melakukan aktivitas air seperti berselancar dan menyelam. Ingin menikmati pemandangan pantai Pasir Panjang yang lebih lama? Menginap saja. Saat ini sudah tersedia banyak penginapan mulai dari homestay hingga resort mewah sepanjang area pantai tersebut.
Salah satu objek wisata yang berada di Jalan Malindo Teluk Karang, Kelurahan Sedau, Kalimantan Barat yang jaraknya sekitar 3 jam dari Kota Pontianak. Di kawasan wisata ini terdapat Sinka Zoo yang merupakan area paling populer berupa kebun binatang dengan topografi yang berbukit-bukit. Selain Sinka Zoo, Anda juga bisa mengunjungi tempat wisata lain yang berada dalam satu kawasan Sinka Island Park seperti Pulau Simping yang terhubung melalui jembatan serta Pantai Bajau yang dikenakan tiket masuk 20.000 rupiah per orang.
Aloe Vera Center merupakan tempat budidaya tanaman lidah buaya yang berada di Jalan Budi Utomo, Siantan Hulu, Pontianak Utara. Tanaman lidah buaya yang di budidayakan di tempat ini memiliki ukuran yang cukup besar. Setiap pelepahnya bisa mencapat berat 1,2kg. Pelepah lidah buaya ini lalu diolah menjadi beraneka ragam kegunaan mulai dari makanan seperti dodol, permen, tepung. Ditempat ini Anda juga dapat menyaksikan pengolahan lidah buaya sebagai bahan dasar kecantikan kulit seperti krim, lotion, dan kosmetik.
“Indahnya Pantai Bajau bikin kangen
Boleh lah kita mampir ke Sinka Park
Solusi sistem absensi modern
Datang saja ke Fingerspot Pontianak”