Ketika seorang karyawan hampir selesai masa kontraknya, pertanyaan yang muncul kemudian adalah berlanjut atau berhenti. Keputusan berlanjut tidaknya kontrak kerja tentu diambil atasan setelah mempertimbangkan berbagai hal dengan matang. Keputusan yang tidak tepat dapat mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Misalnya, karyawan yang berkompeten dan berdedikasi tidak dilanjut kontraknya, tetapi karyawan yang kerap melakukan tindakan indisipliner justru tetap dipertahankan. Oleh sebab itu, pertimbangkan 3 hal pokok berikut sebelum memutus atau memperpanjang kontrak kerja karyawan.
1. Hasil kerja
Setiap karyawan memiliki beban atau target kerja minimal yang ditentukan perusahaan. Jika hasil kerja yang ditunjukkan telah memenuhi bahkan melampaui target yang diharapkan, sudah semestinya bila karyawan tersebut Anda pertahankan demi kebaikan perusahaan. Namun, jika yang ditunjukkan justru sebaliknya, Anda perlu menyiapkan alternatif lain, mempertahankan dengan prasyarat atau mencari penggantinya. Oleh sebab itu, penilaian kinerja karyawan perlu disusun sebaik-baiknya.
2. Kemampuan mengembangkan diri
Selain hasil kerja, hal yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan sebelum melanjutkan kontrak kerja karyawan adalah proses. Proses ini dapat ditinjau dari aktivitas sehari-hari karyawan selama menjalankan tugasnya. Apakah karyawan memiliki inisiatif dalam bertindak atau cenderung menunggu instruksi, apakah karyawan selalu berinovasi atau cenderung mengikuti dan melanjutkan yang telah ada, dan lain sebagainya. Intinya, perhatikan kemampuan karyawan dalam mengembangkan kompetensinya. Jika karyawan cenderung stagnan atau tidak menunjukkan progres dalam berproses, berarti Anda telah menemukan pembenar atas keputusan tidak memperpanjang kontraknya.
3. Kehadiran karyawan
Kehadiran karyawan memang tidak selalu berbanding lurus dengan kinerja memuaskan. Karyawan dengan persentase kehadiran tinggi belum tentu unggul atau berkinerja baik jika karyawan tersebut tidak tahu pasti apa saja yang harus dikerjakan selama di kantor, tampak rajin tapi tidak berkontribusi. Namun, karyawan profesional sudah pasti selalu menjaga performansi dan kompetensinya, juga akan menghormati dan menaati aturan perusahaan, termasuk dalam hal berdisiplin diri yang salah satunya ditunjukkan dengan catatan kehadiran yang baik. Oleh sebab itu, kehadiran menjadi salah satu acuan yang tidak dapat diabaikan.
Karena karyawan juga menyadari pentingnya menjaga kehadiran atau absensi, mereka cenderung berupaya untuk menjaga agar tidak memiliki catatan absensi yang buruk, seperti sering terlambat, tidak hadir tanpa keterangan, dan lain sebagainya. Terlebih untuk karyawan kontrak yang notabene ingin dipertahankan bahkan diangkat menjadi karyawan tetap. Catatan absensi yang buruk dapat mengancam eksistensinya di perusahaan, membuatnya terpaksa berkemas dan digantikan dengan kandidat lain yang dianggap lebih profesional.
Sayangnya, upaya untuk memiliki persentase kehadiran tinggi adakalanya dilakukan melalui praktik kecurangan, yakni dengan mengakali atau memanipulasi data absensi. Hadir terlambat ditulis tepat waktu, saat tidak hadir meminta rekan kerja untuk mengisikan absensi, mengisi absensi penuh meski pulang sebelum jam kerja berakhir, dan lain sebagainya. Praktik-praktik kecurangan tersebut sangat mungkin terjadi terlebih jika sistem absensi yang diterapkan masih manual. Jika sudah demikian, perusahaanlah yang dirugikan karena memperkerjakan orang yang tidak tepat. Terlebih jika oknum-oknum karyawan tersebut tetap dipertahankan. Ingatlah bahwa acuan yang salah akan melahirkan keputusan dan tindakan yang salah pula.
Demi menjaga kevalidan dan keakuratan data absensi karyawan, gunakanlah mesin absensi sidik jari (fingerprint) atau wajah. Absensi tidak dapat dimanipulasi karena setiap karyawan memiliki sidik jari dan wajah yang berbeda. Karyawan tidak dapat diwakili atau mewakili karyawan lain untuk mengisi data kehadiran. Akan tetapi, cermatlah dalam memilih mesin absensi jika tidak ingin menyesal kemudian. Pilihlah mesin absensi yang telah teruji kualitasnya plus terbukti dukungan layanannya. Jangan membeli mesin absensi dari vendor yang sulit dihubungi karena jika Anda menemui kendala dalam pengoperasian atau muncul masalah pada mesin, tidak bisa Anda konsultasikan langsung untuk mendapatkan solusi.
Fingerspot senantiasa memberikan pelayanan terbaik sebelum dan sesudah pembelian. Bahkan konsultasi dengan staf khusus yang ahli di bidangnya bisa Anda dapatkan selamanya secara cuma-cuma. Hubungi showroom terdekat Fingerspot di kota Anda atau akses laman Fingerspot.com untuk mendapatkan penawaran dan pelayanan terbaik. Dan, manfaatkanlah momen promo bulan ini untuk mendapatkan mesin absensi terbaik dengan harga termurah.