Panik gara-gara mesin absensi tiba-tiba mati? Tambah panik karena belum ada backup data?
Masalah pada mesin absensi dapat muncul kapan pun dengan sebab bermacam-macam. Jika sudah demikian, biasanya akan langsung dibawa ke service centre atau teknisi untuk dibenahi. Kalau mujur, data-data yang tersimpan masih bisa diselamatkan. Kalau tidak, tidak hanya mengeluarkan biaya perbaikan, tetapi juga masih harus menghadapi masalah tambahan akibat hilangnya data absensi.
Satu di antara penyebab paling umum atas munculnya masalah pada mesin absensi adalah perawatan. Mesin absensi digunakan hampir setiap hari selama berjam-jam. Perawatan yang benar mutlak diperlukan agar mesin absensi awet dan selalu dalam kondisi prima. Berikut 6 hal yang harus Anda lakukan untuk meminimalisasi risiko kerusakan mesin absensi.
1. Pasang di tempat yang tepat
Jauhkan mesin absensi dari paparan atau pantulan sinar matahari langsung karena sensor mesin sangat sensitif. Pasanglah mesin absensi pada ruangan bersuhu 0—45°C. Namun, untuk perawatan terbaik, pemasangan di ruangan bersuhu 30—36°C sangat disarankan. Jika pemasangan di luar ruangan tidak bisa dihindari, gunakanlah pelindung tambahan agar mesin absensi terhindar dari sinar matahari langsung, air hujan, oknum tidak bertanggung jawab, dan lain sebagainya. Jika diperlukan, gunakan pula pengatur suhu. Suhu mesin absensi yang digunakan dalam waktu lama akan meningkat, bila ditambah dengan tingginya suhu tempat pemasangan dapat menyebabkan mesin absensi hang.
2. Rutin bersihkan mesin absensi
Kotoran atau debu yang menempel pada area sensor mesin absensi harus dibersihkan secara rutin agar tidak merusak kinerja dan fungsi biometriknya. Karena sensor sangat sensitif, disarankan untuk membersihkannya dengan lakban bening. Rekatkan lakban bening pada sensor, lalu lepas kembali. Ulangi lagi sampai permukaan sensor bersih. Jangan membersihkan permukaan sensor dengan air, pembersih kaca, alkohol, kertas, kapas, tisu, dan sebagainya karena dapat mengurangi sensitivitas sensor.
3. Hapus data secara berkala
Bila data yang tersimpan di mesin absensi hampir mencapai batasnya, unduhlah data untuk disimpan sebagai backup atau arsip, lantas segera hapus data dari mesin. Hal ini dilakukan agar tidak memberatkan proses absensi pada mesin. Jika data scan dibiarkan menumpuk, dapat menyebabkan performa mesin menurun. Gejalanya mulai dari pemindaian yang lamban sampai dengan mesin absensi hang.
4. Perlakukan mesin absensi dengan lembut
Sekuat dan sebandel apapun mesin absensi, akan cepat rusak bila Anda perlakukan dengan kasar. Misalnya, menekan tombol (keypad) atau layar (touchscreen) dan permukaan sensor sidik jari terlalu keras.
5. Gunakan adaptor yang sesuai
Mesin absensi membutuhkan daya listrik yang stabil dan setiap satu daya memunyai output yang berbeda. Oleh sebab itu, jangan gunakan adaptor sembarangan karena dapat memengaruhi kondisi hardware mesin. Hendaknya gunakanlah adaptor bawaan yang didapat saat pembelian mesin. Jika terjadi kerusakan pada adaptor tersebut hingga tidak dapat lagi digunakan, hubungi dealer atau vendor tempat pembelian untuk mendapatkan adaptor pengganti yang sesuai dengan mesin absensi.
6. Manfaatkan layanan purnajual
Bila mesin absensi tetap mengalami masalah meski telah dirawat dengan benar, manfaatkanlah layanan purnajual seperti yang selama ini disediakan Fingerspot untuk pelanggannya, yakni konsultasi langsung dengan Customer Service di laman fingerspot.com. Oleh sebab itu, pastikan Anda membeli mesin absensi dari vendor terpercaya yang menjamin kualitas produk dengan layanan purnajual memuaskan. Dengan begitu, Anda akan dibantu untuk menemukan solusi terbaik.