Yakin kesehatan Anda tidak bermasalah? Dari mana Anda tahu bahwa tubuh Anda baik-baik saja?
Tepat sekali, tidak sedikit orang merasa sehat padahal sedang sakit. Banyak pula yang beranggapan bahwa saat orang tidak memiliki keluhan atau tidak merasakan sakit, ya berarti sehat. Faktanya, tidak semua penyakit menimbulkan sakit sebagai gejalanya. Lantas berkembang karena tidak ditangani dengan baik dan baru diobati ketika sudah parah. Nah lo, jika sudah begitu nyawa jadi taruhannya.
Slogan ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’ mungkin telah Anda dengar sejak SD atau bahkan sebelumnya. Namun, agaknya semboyan itu kerap diabaikan demi menghemat ongkos atau karena lebih mengutamakan keinginan ketimbang kebutuhan. Walhasil, cek kesehatan menjadi kegiatan nomor sekian yang diabaikan, dilupakan, bahkan ditiadakan. Padahal beberapa penyakit berbahaya hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan kesehatan, misalnya dengan tes laboratorium.
Sekarang coba renungkan aktivitas selama menjadi karyawan kantoran. Rerata menghabiskan waktu di depan komputer lebih dari 5 jam dan sisanya ada banyak jam yang juga dilewatkan untuk menatap gadget. Ditambah dengan kebiasaan duduk yang salah dan dalam waktu lama, dehidrasi, sering menyilangkan kaki, gerakan anti berolahraga alias kurang gerak, rutinitas ngemil sambil bekerja, kebiasaan makan berprinsip kenyang dan/atau enak, dan seterusnya. Maka, risiko gangguan kesehatan mata sampai dengan infeksi saluran kencing sangat mungkin terjadi. Demikian pula dengan sejumlah penyakit berbahaya yang siap menyerang secara diam-diam, seperti asam urat, kolesterol, hipertensi, diabetes, serangan jantung, dan lain sebagainya. Kemudian diperparah dengan lingkungan sekitar yang memperbesar tumpukan toksin dalam tubuh, seperti asap kendaraan dan rokok.
Semakin cepat penyakit diidentifikasi akan semakin cepat pula pertolongan yang bisa diupayakan. Meski metabolisme tubuh mulai berisiko mengalami penurunan saat berusia 35 tahun, bukan berarti Anda menunggu hingga usia tersebut untuk mewajibkan diri melakukan cek kesehatan. Menurut dr Ari F Syam, ahli penyakit dalam di RSCM Jakarta, cek kesehatan secara rutin perlu dilakukan guna mendeteksi kelainan dalam tubuh meski gejalanya belum muncul.
Jadi, apakah Anda masih akan mengabaikan kegiatan memeriksakan kesehatan? Cek kesehatan secara rutin mungkin akan menambah pengeluaran Anda. Namun, biaya yang dibutuhkan justru akan membengkak saat kesehatan memburuk karena penyakit yang diderita semakin parah. Alih-alih berhemat, jika sakit dan tidak kuat bekerja justru bisa memangkas penghasilan. Mencegah selalu lebih baik dari obat terbaik sekalipun.
Sumber gambar: www.diversifiedhealth.ca