Mendapat promosi jabatan lantas menjadi atasan tentu mimpi indah untuk banyak orang. Namun, bagaimana jika status Anda sebagai atasan justru ‘tidak diakui’ bawahan? Perkataan Anda hanya didengar untuk diabaikan.
Dua alasan utama seorang karyawan berharap jadi atasan adalah status dan gaji yang tentunya akan meningkat. Karena status, wewenang yang dimiliki bisa menjadi lebih besar. Sementara karena gaji, yang otomatis juga ikut naik, akan membuat seseorang bisa mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Akan tetapi, beberapa orang yang telah menjadi atasan justru mengalami stres karena bawahannya. Layaknya pemimpin pada umumnya, seorang atasan tentu ingin dihargai, dihormati, perkataannya diperhatikan, instruksinya dijalankan, dan lain sebagainya. Nah, bagaimana jika yang terjadi malah sebaliknya? Lalu, apa sebetulnya penyebab diabaikannya seorang atasan? Simak 5 alasannya berikut ini :
1. Gaya kepemimpinan yang tidak pas
Ada banyak gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli. Gaya tersebut bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan bisa dipelajari dan dikembangkan. Suatu gaya kepemimpinan bisa jadi cocok untuk suatu kelompok, tetapi tidak cocok diterapkan untuk kelompok lainnya. Oleh sebab itu, atasan harus memerhatikan dan memilah dengan baik gaya kepemimpinan mana yang cocok untuk bawahannya. Ketidaksesuaian gaya kepemimpinan yang digunakan bisa membuat atasan diabaikan.
2. Plin plan
Cepat berubah pikiran atau lebih dikenal dengan istilah plin plan bisa sangat menyusahkan seseorang. Ketidakkonsistenan atasan akan membuat bawahannya bingung dalam bertindak. Anda bisa diabaikan bawahan karena tidak konsisten dengan apa yang Anda katakan dan lakukan.
3. Mengambil keputusan seenaknya
Hal ketiga ini menjadi satu di antara tanda atasan tidak peduli dengan keberadaan bawahannya. Memutuskan segala sesuatu secara sepihak tanpa mempertimbangkan kondisi hanya demi kepentingan pribadi akan membuat Anda diabaikan, bahkan dibenci. Oleh sebab itu, berhentilah mengabaikan bawahan jika tidak ingin diabaikan bawahan.
4. Tidak menghargai bawahan
Setiap orang tentu akan senang jika kerja kerasnya diapresiasi. Apresiasi yang diberikan mencerminkan adanya kepedulian dan perhatian. Sebetulnya apresiasi kecil yang ditunjukkan atasan, seperti menepuk punggung atau mengajak makan siang bersama sudah bisa membuat bawahan senang karena merasa usahanya dihargai. Penghargaan yang ditunjukkan akan membuat mereka merasa diakui keberadaannya. Namun, jika atasan justru melakukan hal sebaliknya, yakni tidak pernah menghargai kerja keras bawahan, keberadaan atasan tersebut pun sewaktu-waktu akan tidak dihargai pula oleh bawahan. Jika sudah demikian, instruksi, imbauan, nasihat, dan lain sebagainya dari atasan akan diabaikan.
5. Tidak berkompeten
Penunjukkan Anda sebagai atasan wajarnya disebabkan kompetensi yang Anda miliki lebih dari yang lainnya. Dengan kompetensi yang lebih tersebut, atasan akan memimpin bawahannya dalam menjalankan tugas. Atasan yang tidak berkompeten biasanya akan cenderung memerintah saja, tanpa mau melibatkan diri secara langsung. Jika kemudian terjadi masalah atau muncul kendala, atasan yang demikian bukannya berusaha mencari solusi terbaik, melainkan malah sibuk menyalahkan. Hal itu bisa membuat bawahan meragukan dan mengabaikan Anda.
Ada banyak orang yang mungkin juga menginginkan posisi yang telah Anda capai. Oleh sebab itu, buktikanlah bahwa Anda memang layak mendapatkannya sehingga tidak ada orang yang mengabaikan Anda.
Sumber gambar: xworkinternational.com