Ternyata Ini Perbedaan KPI dan OKR Dalam Penilaian Kinerja

Setiap perusahaan pasti sudah familiar dengan Key Performance Indicator (KPI). Tetapi bisa jadi tidak semua perusahaan mengenal Objective and Key Result (OKR). Banyak pertanyaan yang kerap muncul adalah mana yang lebih baik diterapkan dalam penilaian kinerja bagi perusahaan. Fingerspot akan mengulas perbedaan dari KPI dan OKR sebagai berikut.

 

Pengertian KPI dan OKR

Dalam dunia kerja kedua istilah tersebut tidaklah asing. Keduanya digunakan sebagai pengukur kinerja, target dan performa karyawan atau tim. Manajemen perusahaan yang bertugas memberikan penilaian KPI dan OKR terhadap karyawan biasanya: HRD, kepala departemen, atau manajer.

Menurut Indeed, Key Performance Indicator (KPI) merupakan cara menentukan efektivitas kerja karyawan dan tim dengan mengukurnya dengan nilai. Tujuan lain dari KPI adalah untuk mengetahui perkembangan bisnis di suatu perusahaan.

Berdasarkan artikel Workpath, Objectives Key Results (OKR) menetapkan pada tujuan yang dibuat secara deskriptif yang sangat detail. OKR mempertimbangkan prioritas dan kemampuan para pekerja di hasil akhirnya.

 

Perbedaan KPI dan OKR

Secara spesifik kedua cara penilaian kinerja ini memiliki perbedaan yang semestinya diketahui. Berikut perbedaan dari KPI dan OKR :

1. Berdasarkan Tujuan

Secara objektif KPI dibuat secara terukur atau measurable sehingga menjadikan cara ini sebagai lagging indicator. Terdapat angka atau matriks untuk mengukur performa karyawan, tim, maupun bisnis. Contohnya :

  • Berapa banyak pengunjung pameran perusahaan?
  • Berapa banyak produk yang terjual saat pameran?
  • Berapa lama durasi karyawan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan?

Sedangkan OKR dibuat secara objektif yang menjadikan cara ini sebagai leading indicator. Contohnya ketika karyawan atau tim membuat suatu OKR, perlunya pengajuan proposal atau target baru yang akan ditujukan ke manajemen perusahaan. Dan mengevaluasi target sebelumnya yang belum tercapai.

 

2. Berdasarkan Bentuk Tujuan Dibuat

KPI dibuat untuk mengetahui perkembangan target bisnis, sehingga tujuan yang dibuat pasti menyertakan persentase untuk mengukur kesuksesan target. Menurut Indeed, KPI dibuat dengan metode SMARTER.

  • Specific. KPI dibuat dengan perencanaan yang sangat detail dan sangat jelas. Contoh : Meningkatkan traffic pengunjung website 5% di minggu ke-2.
  • Measurable. KPI harus dapat terukur. Misal, target penjualan online shop bulan ini sebanyak 3%, dengan nominal mencapai Rp. 35.000.000.
  • Achievable. KPI merupakan tantangan yang masih masuk akal. Hal ini dapat membuat karyawan atau tim lebih berambisi untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
  • Relevant. KPI harus relevan dengan objektif dalam tim. Misalnya, kamu berada di tim programmer. Sehingga, KPI kamu dan tim harus sesuai dengan programming objective.
  • Time-bound. KPI harus memiliki jangka waktu tertentu. Pada dasarnya kebijakan setiap perusahaan berbeda-beda, KPI bisa dibuat per kuartal (setiap 3 bulan), setengah tahun, bahkan sampai satu tahun.
  • Evaluate. Dinilai secara objektif sesuai dengan nilai persentase. Apakah karyawan atau tim akan ada penambahan target atau tidak.
  • Re-adjust. Evaluasi KPI sebelumnya saat Anda menjalankan target baru. Anda perlu meluangkan waktu untuk berpikir apakah target sebelumnya bisa ditambah atau bahkan dikombinasikan dengan target KPI baru.

KPI bertujuan untuk mengetahui perkembangan pencapaian dari target sebelumnya. Jika nilai KPI belum bisa tercapai di waktu tertentu, maka di periode selanjutnya Anda bisa meningkatkan kembali dengan mengevaluasi target sebelumnya bersama manajemen. Jika KPI dibuat berdasarkan bentuk angka, OKR dibuat secara kualitatif. OKR bisa dibuat dengan cara berikut:

  • Focus. Anda membuat target secara objektif yang sesuai dengan hal-hal yang perlu dikembangkan.
  • Alignment. OKR dibuat sesuai dengan objektif kerja keseluruhan tim dan perusahaan.
  • Transparency. OKR yang benar-benar sesuai dengan objektif tim dan perusahaan, pastinya dapat meraih tujuan. Karena semua karyawan memiliki visi misi yang sama.

OKR bisa difungsikan sebagai alat bagi perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap kerja tim dan objektif bisnis.

 

3. Berdasarkan jumlah target dibuat

Setiap manajemen perusahaan pasti memiliki kebijakan masing-masing. Pada umumnya karyawan dan tim membuat KPI sebanyak 3-4 capaian. Sedangkan OKR bisa lebih banyak dari KPI, yang bahkan bisa membuat maksimal hingga 10 capaian.

Sebagai karyawan boleh-boleh saja membuat target sebanyak mungkin, tetapi perlu di ingat kembali bahwa mencapainya tidaklah mudah, harus dibuat realistis dengan kondisi perkembangan tim dan bisnis saat ini.

 

4. Berdasarkan waktu tujuan dibuat

Deadline sangatlah penting agar pekerjaan bisa berjalan dengan maksimal dan menjadikan kita lebih disiplin. Hal ini juga berlaku saat merencanakan KPI ataupun OKR. Pastinya tim manajemen sendiri memberikan rentang waktu rencana kerja setiap karyawan bisa tercapai.

Bicara waktu, dikembalikan lagi dengan kebijakan masing-masing perusahaan. KPI dan OKR bisa dibuat per kuartal 3 bulan sekali, per 6 bulan atau per 1 tahun sekali.

 

5. Berdasarkan Penyusunan Target

Jika dilihat dari cara penyusunannya, KPI dibuat lebih lengkap dan rinci. Sebagai karyawan, Anda bisa mempresentasikan target Anda kepada manajemen secara langsung. Dengan nantinya menyertakan laporan:

  • Analytical report: Menjelaskan secara detail nilai KPI dan seberapa besar pengaruh terhadap hasil kerja. Tidak lupa, sertakan riwayat KPI di periode sebelumnya untuk dilakukan evaluasi.
  • Operational report: Selain menyertakan nilai KPI, Anda juga bisa menjelaskan operasional perusahaan selama kerja, sehingga manajemen diberi kesempatan untuk mengambil keputusan.
  • Strategic report: Laporan yang menyertakan catatan tentang kemajuan perusahaan.

Sedangkan OKR disusun lebih sederhana seperti rencana kerja yang bisa Anda buat dalam bentuk to do list. OKR juga bisa didiskusikan dengan rekan kerja, untuk menentukan target apa yang harus dicapai di periode tertentu.

 

Nah, dari sini sudah paham perbedaan antara KPI dan OKR? 

Intinya, KPI dan OKR adalah cara untuk mengukur performa kerja karyawan, tim dan perusahaan. Tujuannya ada KPI dan OKR agar setiap tugas yang dikerjakan lebih efisien di periode tertentu. Manfaat lain yang bisa diambil adalah dapat membangkitkan rasa semangat karyawan untuk bekerja dan menilai kinerja dari setiap individu karyawan.

Untuk itu, agar memudahkan kamu dalam menilai performa kerja karyawan. Kini hadir Fingerspot.iO aplikasi absensi online karyawan yang memiliki fitur Pantau Kinerja Karyawan. Karyawan bisa secara berkala melaporkan progres kerjanya, dan pimpinan bisa menilai secara langsung saat itu juga di ponsel. Selain itu Fingerspot.iO juga memiliki fitur ToDo yang dapat memudahkan Anda melihat daftar pekerjaan yang harus diselesaikan berdasarkan tingkat urgensi.