Mengenal Perbedaan Tugas HRD Di Bisnis Startup dan Korporat

Sebagian besar masyarakat beranggapan pekerjaan HR (Human Resource) dalam bisnis startup lebih santai daripada di bisnis korporat. Benarkah peran divisi HR di startup berbeda dengan di korporat? Sebelum itu perlu kita mengetahui apa itu divisi HRD dalam perusahaan.

Apa itu HRD?

HRD (Human Resource Development) biasa disebut manajemen sumber daya manusia yang bertugas untuk menangani berbagai hal terkait personalia baik penyaringan, perekrutan hingga pelatihan karyawan perusahaan. Selain itu divisi HR juga bertugas dalam mengelola administrasi karyawan.

 

Tugas lain dari HRD yang tidak kalah penting adalah dapat memaksimalkan produktivitas kerja karyawan, membantu mengambangkan hardskill dan softskill, agar dapat meningkatkan efektivitas perusahaan.

 

Memahami peran HRD dalam perusahaan startup dan korporat

HR di sebuah perusahaan yang berjumlah 50 karyawan dan berjumlah 1.000 karyawan tentunya berbeda skala pekerjaanya. Tetapi secara tugas dasar, pekerjaan mereka sama.  Berbagai peran yang membedakan, diantaranya:

  1. Rekrutmen

Salah satu pekerjaan utama seorang HRD adalah rekrutmen. Pada perusahaan startup tak jarang owner dan pimpinan melakukan rekrutmen secara langsung. Mereka beranggapan masih bisa mengakomodir berbagai pekerjaan. Begitupun sebaliknya, pada perusahaan korporat setiap rekrutmen dilakukan oleh divisi HR dan telah tersusun tahapan proses rekrutmen.

 

  1. Employee Engagement

HRD juga bertugas  dalam performance management suatu perusahaan. Dalam perusahaan startup biasanya owner dan pimpinan tidak memiliki sistem untuk menilai kinerja karyawan. Sehingga bisa jadi penilaian antar karyawan disama ratakan atau bahkan tidak sepadan. Beda halnya dengan perusahaan korporat, biasanya tim HR melakukan kegiatan KPI (Key Performance Indicator) untuk mengukur performa karyawan.

 

  1. Performance Management

Membangun budaya kerja yang baik dalam perusahaan tidaklah mudah. Perbedaan yang mencolok yang bisa kita lihat adalah skala kerjanya. Menjadikan 1.000 karyawan berbudaya kerja yang baik, tentunya lebih susah dibandingkan dengan 50 karyawan.

 

  1. Employer Branding

Peran HR dalam employer branding sangatlah penting. Employer branding atau yang biasa dikenal sebagai upaya perusahaan untuk membuat karyawan nyaman dan betah saat bekerja. Dari sini akan membangun suatu citra baik kepada masyarakat terlebih para pencari kerja. Perbedaan disini biasanya perusahaan startup melakukan employer branding di waktu belakangan, sedangkan pada perusahaan korporat employer branding menjadi salah satu strategi bisnis yang dilakukan di awal-awal.

 

Tips menjadi HRD yang baik

Peran HRD dalam berbagai skala bisnis sangatlah penting, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menerapkan peraturan & kebijakan, hingga menyusun strategi perusahaan untuk manajemen karyawan.

 

  • Meningkatkan Skill Komunikasi

Komunikasi menjadi salah satu penilaian perusahaan saat merekrut seorang HRD. Mengingat tugas utamanya adalah menjembatani karyawan dengan perusahaan, diharuskan seorang HRD mampu berkomunikasi dengan baik.

 

  • Bersikap Proaktif

Perlu diketahui HR Professional tidak akan menghabiskan seluruh waktunya hanya di balik meja untuk menunggu laporan atau komplain dari karyawan. HR yang baik biasannya lebih proaktif mengeksplor seluruh divisi dalam perusahaan. Memantau dan mengawasi isu-isu yang dihadapi manajer. 

  • Keahlian administratif

Seorang HRD pasti memiliki tanggung jawab banyak, wajib bagi HRD tetap terorganisir untuk mengelola administrasi perusahaan.  Salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan dengan menggunakan aplikasi absensi online karyawan seperti Fingerspot.iO. Anda bisa menggunakan Gratis selama 30 hari untuk merasakan pengalaman menggunakan. Daftar disini.

Absensi online Fingerspot.iO memudahkan Anda mengelola data-data terkait administrasi karyawan yang lebih efisien. Mulai dari absensi, izin & cuti, penggajian, slip gaji, hingga perhitungan pajak PPh 21 semuanya bisa dilakukan secara otomatis.

Dengan sistem berbasis cloud yang dijamin aman dan Anda bisa mengaksesnya kapan saja dan dari mana saja. lebih bisa banyak menghemat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih penting.

  • Coaching

Seorang HRD harus memiliki skill coaching untuk membantu manajer dari divisi lain selama proses pelatihan atau pengembangan. Dari sini diharapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan karyawan yang dialami divisi lain bisa teratasi dengan baik.

Kesimpulan : Human Resource Development (HRD) adalah salah satu divisi penting yang harus ada di sebuah perusahaan. Bertanggung jawab dan bertugas dalam manajemen personalia perusahaan. Seseorang yang dipilih sebagai HRD memerlukan kualifikasi tertentu yang harus dimiliki. Memudahkan pekerjaan HR, Fingerspot.iO menawarkan berbagai fitur-fitur level up untuk mengefisiensi manajemen personalia.