Merasa sudah memilih karyawan yang tepat saat rekrutmen? Tapi ketika sudah dipasrahi tanggung jawab justru bermalas-malasan?
Tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan memiliki andil besar dalam perusahaan. Etos kerja dan kesungguhan karyawan dapat membawa perusahaan untuk lebih cepat sampai pada titik kesuksesan. Namun, bagaimana jika karyawan justru malas bekerja? Dipecat sayang, dibiarkan juga bikin dongkol. Nah, ini dia solusi untuk mengatasi karyawan yang malas kerja.
1. Pahamilah, karyawan juga manusia
Adakalanya seseorang merasa malas dalam hidupnya. Lebih-lebih mereka yang setiap hari menjalani rutinitas sama. Tentu Anda juga pernah merasakannya. Misalnya, tinggal di kota besar dengan kepadatan lalu lintas tinggi yang setiap hari harus menerima kenyataan menghadapi kemacetan. Ada masa kemacetan itu membuat jenuh dan lelah hingga akhirnya malas bekerja. Selama kemalasan masih dalam batas kewajaran, Anda tidak perlu risau karena akan segera berlalu dan karyawan akan kembali rajin seperti sedia kala.
2. Tingkatkan motivasi kerja dengan hadiah
Hadiah memang efektif untuk membuat seseorang lebih bersemangat dalam melakukan sesuatu. Selain itu, juga menunjukkan adanya perhatian dan/atau apresiasi. Pemberian hadiah bisa Anda terapkan di kantor Anda untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Tidak perlu muluk-muluk. Anda bisa memberikan voucher belanja, paket internet, tiket nonton, paket makan, atau insentif. Yang penting hadiah dapat dirasakan langsung manfaatnya dan berdaya guna. Jangan memberikan hadiah yang tidak aplikatif, misalnya sertifikat atau piagam. Keduanya memang bisa dimanfaatkan untuk hal tertentu, namun manfaatnya tidak langsung terasa. Akan lebih baik jika Anda memberikan sertifikat atau piagam beserta hadiah lain seperti yang disebutkan di atas. Namun, pemilihan dan pemberian hadiah juga harus memerhatikan anggaran perusahaan.
3. Memberi teladan
Tahukah Anda bahwa karyawan bisa menjadi malas bekerja karena atasannya? Sebagai atasan tentu Anda memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena selain memastikan target Anda tercapai, Anda juga harus mengupayakan agar karyawan memenuhi tanggung jawab dan target yang diemban.
Satu di antara tugas pokok Anda sebagai pemimpin adalah memberi teladan. Dengan melihat kesungguhan Anda dalam bekerja, akan menimbulkan ketidaknyamanan bahkan rasa bersalah karyawan untuk bermalas-malasan. Contoh lain, Anda rajin hadir di kantor tepat waktu alias tidak pernah terlambat, maka karyawan juga akan berusaha hadir tepat waktu karena ‘malu’ pada Anda. Rasa malu karyawan untuk berbuat indisipliner merupakan awal yang baik bagi kemajuan perusahaan.
4. Memberikan hak karyawan secara adil
Hak karyawan merupakan hal yang wajib Anda perhatikan. Jika hak karyawan tidak terpenuhi secara adil dapat membuat karyawan menjadi malas bahkan berhenti bekerja. Tentu hal tersebut justru akan merugikan perusahaan karena notabene setiap karyawan merupakan aset perusahaan. Pertama, penuhilah hak karyawan sesuai tanggung jawab yang diemban. Besarnya tuntutan dan beban yang Anda berikan harus sejalan dengan gaji yang diterima karyawan. Jadi, jangan hanya menuntut karyawan untuk memenuhi kewajibannya saja, tetapi penuhi pula kewajiban Anda sebagai atasan.
Kedua, jangan lupakan kesepakatan dengan karyawan. Misalnya, telah disepakati bahwa setelah setahun bekerja, gaji karyawan sekian. Maka kesepakatan tersebut harus Anda penuhi. Jika kesepakatan Anda abaikan, karyawan akan merasa dibohongi dan dirugikan. Penuhi ‘janji’ Anda agar tidak kehilangan aset perusahaan.
5. Menyampaikan teguran dengan tepat
Anda berhak jengkel jika ternyata karyawan yang Anda gaji malas bekerja. Namun, bukan berarti Anda berhak memarahinya. Tepat sekali, marah bukanlah cara yang tepat untuk menyampaikan teguran meski sering digunakan sebagai jalan pintas. Atasan yang sering memarahi karyawan biasanya akan memiliki label galak. Sebetulnya bukan label tersebut yang bermasalah, melainkan dampak yang ditimbulkan. Ya, Anda akan ditakuti karyawan. Ketika karyawan takut kepada Anda, mereka akan berusaha untuk tampak sibuk dan tidak bermalas-malasan di depan Anda. Namun, jika Anda tidak ada di sekitar mereka, mereka akan sibuk membicarakan Anda dan melupakan pekerjaannya.
Memang ada tipikal orang yang baru sadar akan kesalahannya setelah ditegur. Oleh sebab itu, menegur karyawan yang malas bekerja bisa menjadi solusi asal dilakukan dengan cara yang tepat. Misalnya, dengan mengajak makan siang. Dalam suasana santai cobalah pancing karyawan untuk menyampaikan penyebab karyawan malas bekerja. Cobalah memosisikan diri sebagai mereka dan sampaikan teguran dengan halus.
Satu hal yang wajib Anda ingat adalah jangan sampaikan teguran di depan karyawan lain apalagi di depan umum. Sampaikanlah secara privat. Melihat Anda menjaga kehormatan karyawan di depan rekan-rekannya akan membuat Anda lebih dihormati. Dan perintah atasan yang dihormati akan tetap dilaksanakan meski karyawan tidak sedang dalam pengawasan.
Kemalasan bekerja yang berkepanjangan biasanya akan diikuti dengan gejala menurunnya statistik kehadiran seperti sering izin dengan bermacam alasan, datang terlambat lebih sering, pulang lebih cepat, beralasan lupa scan pulang padahal telah pergi meninggalkan pekerjaan, dan lain sebagainya. Jika gejala-gejala tersebut muncul berarti tingkat kemalasan karyawan sudah melebihi batas wajar dan harus segera ditangani agar tidak berkelanjutan. Layanan cloud Fingerspot akan membantu Anda dalam memantau absensi dan personalia karyawan secara realtime dengan lebih mudah dan praktis.
Sumber gambar: www.duniainter.net