Musim Pancaroba, Awas! Karyawan Rentan Batuk Flu Hingga Ganggu Kerja

Negara Indonesia hanya memiliki 2 musim, yakni musim panas atau kemarau yang biasanya terjadi pada bulan April hingga September, dan musim hujan yang biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Maret. Akan tetapi periode musim tersebut bisa saja mengalami perubahan yaitu lebih maju atau lebih mundur dikarenakan beragam faktor alam. Seperti saat ini, kita mulai bisa merasakan pergantian musim panas ke musim hujan dengan ditandai perubahan cuaca yang ekstrim, yang tadinya panas tiba-tiba mendung hingga turun hujan dengan intensitas rendah. Peralihan dari musim panas ke musim hujan ini biasa disebut dengan pancaroba.

Di masa pancaroba seperti saat ini, sebaiknya perkuat daya tahan tubuh karena risiko terserang penyakit akan meningkat di masa ini. perubahan iklim yang drastis dapat membuat suhu tubuh berfluktuasi dan mengganggu fungsi sistem organ tubuh, sehingga imunitas tubuh menurun dan rentan terserang penyakit. Dalam kondisi sakit tentu tidak akan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Seperti halnya saat bekerja. Produktivitas karyawan bisa sangat terganggu hingga mengalami penurunan akibat sakit.

Pada umumnya penyakit yang paling banyak menyerang karyawan saat pancaroba adalah batuk flu atau pilek. Meski jenis penyakit ini tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, namun cukup mengganggu aktivitas bekerja, apalagi penularannya juga cukup cepat, terlebih bagi karyawan yang bekerja di sebuah ruangan tertutup.

 

MENGAPA KARYAWAN RENTAN TERSERANG BATUK FLU SAAT PANCAROBA?

  1. Kurang Paparan Sinar Matahari
    Sinar matahari pagi adalah sumber Vitamin D yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, saat pancaroba yang sering ditandai kondisi mendung atau hujan membuat paparan sinar matahari berkurang sehingga asupan Vitamin D tak cukup untuk mempertahankan kekebalan tubuh dan membuat karyawan rentan terserang penyakit.
    Selain itu, terik sinar matahari memiliki kemampuan dalam membunuh virus dan kuman. Sehingga, kurangnya paparan sinar matahari ini juga berakibat pada semakin mudahnya virus dan kuman berkembang biak. Terbayangkan kan betapa banyaknya benda di tempat kerja yang diakses bersama dan sangat berisiko menjadi media penularan virus dan kuman.
     
  2. Perubahan Udara Panas dan Dingin yang Ekstrim
    Coba amati kebiasaan minum karyawan di tempat kerja. Saat cuaca panas karyawan cenderung mengkonsumsi minuman dingin. Sedangkan saat cuaca dingin mereka akan lebih memilih minuman hangat. Jika dilakukan secara bergantian antara minuman panas dan dingin dalam waktu yang relatif pendek maka kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko terkena batuk pilek atau flu.
    Selain daripada itu, perubahan udara panas dan dingin yang ekstrim juga mempertinggi risiko tubuh terserang penyakit karena saat udara dingin rongga hidung akan mengalami kekeringan, iritasi paru-paru dan tenggorokan sehingga memicu batuk kering. Lalu, udara mendadak berubah panas sehingga tubuh langsung berkeringat yang menyebabkan alergi pada sistem pernafasan dan infeksi tenggorokan, sehingga batuk flu akan semakin mudah menyerang.

Oleh karena itu sangat penting untuk mengkonsumsi makanan bergizi terutama di masa pancaroba, olah raga teratur, cukup istirahat dan kelola stres sebaik mungkin.

Meskipun penyakit batuk pilek atau flu tidak mengharuskan karyawan mendapatkan perawatan di rumah sakit, namun kondisi ini akan sangat mengganggu terutama di hari-hari awal terserang batuk pilek atau flu. Pekerjaan jadi terganggu, hingga produktivitas pun menurun.

Jika sudah terserang flu, sebaiknya perbanyak istirahat. Selain untuk mempercepat penyembuhan, dengan istirahat di rumah maka dapat memperkecil risiko penularan pada rekan kerja yang lainnya. Segera ajukan izin tidak masuk kerja saat merasa tidak enak badan. Lebih cepat lebih baik, agar kondisi sakit tidak semakin memburuk. Pengajuan izin sakit bisa lebih cepat dan mudah dilakukan pakai App FiO di ponsel karyawan dan selanjutnya akan mudah diolah pada Fingerspot.iO oleh manajemen perusahaan.

Untuk mencegah penularan flu yang lebih luas di tempat kerja, manajemen perusahaan dapat melakukan pemantauan suhu tubuh masing-masing karyawan setiap hari sebelum memulai kerja. Jika didapati karyawan yang suhu tubuhnya di bawah normal, maka manajemen perusahaan bisa menyarankannya untuk pulang dan beristirahat dulu di rumah hingga kondisinya membaik. Untuk kemudahan pantau suhu tubuh karyawan setiap hari gunakan Fingerspot.iO dengan cara yang sangat mudah. Karyawan cukup melakukan scan GPS tipe Suhu Tubuh, kemudian bisa foto selfie dan memfoto thermogun dari hasil pegukuran suhu tubuh serta memberikan catatan sesuai angka suhu tubuh. Atasan dapat langsung memeriksa scan GPS Suhu Tubuh karyawan setiap harinya secara realtime di ponsel.