Cegah Covid-19, Segera Cuci Tangan Setelah Menyentuh Benda-benda Ini

Penularan virus corona tidak hanya dapat terjadi akibat kontak fisik secara langsung seperti bersalaman, berbicara secara tatap muka atau berpelukan. Ternyata banyak pula kasus penularan covid-19 secara tidak langsung, yaitu ketika orang pembawa virus corona menyentuh suatu benda, kemudian benda tersebut disentuh oleh orang lain. Dengan demikian virus pun cepat berpindah. Apalagi setelah menyentuh benda yang telah terpapar virus corona tak lama kemudian menyentuh area mata, hidung dan mulut, maka infeksi virus pun akan semakin mudah terjadi.

Yuk, cegah covid-19, segera cuci tangan setelah menyentuh benda-benda ini:

  1. GAGANG PINTU
    Gagang pintu adalah salah satu benda yang paling sering dipegang oleh orang-orang yang berbeda untuk mengakses sebuah ruangan, sehingga menjadi tempat bersarangnya banyak kuman, bakteri dan virus. Sebuah penelitian pun mengungkap bahwa virus corona bisa bertahan hidup pada permukaan gagang pintu selama 5 hari. Setelah membuka atau menutup pintu, hendaklah langsung mencuci tangan dengan sabun, seperti yang pernah disampaikan oleh seorang dokter spesialis kulit dari Columbia University Medical Center, Katy Burris, MD, bahwa mencuci tangan sangat penting untuk membatasi penyebaran bakteri dan virus.
     
  2. UANG TUNAI
    Salah satu alasan kenapa kini pemerintah semakin menggalakkan penggunaan sistem pembayaran digital seperti e-wallet atau QRIS dalam setiap transaksi jual beli adalah untuk mencegah penularan kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus corona. Meski demikian, tak semua masyarakat Indonesia secara menyeluruh siap untuk melakukannya. Pada kenyataan di lapangan, masih banyak masyarakat yang masih menggunakan uang tunai atau cash sebagai alat pembayaran. Tentu hal ini sangatlah berisiko, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan di New York didapati adanya ratusan mikroorganisme seperti bakteri dan virus serta patogen seperti E.Coli dan Salmonella pada uang kertas maupun uang koin. Bahkan, hasil studi di Italia menemukan fakta bahwa virus corona dapat hidup hingga 72 jam pada uang tunai. Jika terpaksa harus menggunakan uang tunai, sebaiknya segera mencuci tangan dengan sabun.
     
  3. FASUM
    Hati-hati setelah menggunakan fasilitas umum (fasum) karena diinformasikan oleh situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari penelitian UK Research and innovation, menemukan fakta bahwa virus corona bisa bertahan hidup di permukaan tergantung pada bahan benda tersebut. Misalnya: virus corona pada bahan logam bisa bertahan selama 5 hari; pada bahan kayu dapat berahan selama 4 hari; pada plastik selama 2 hingga 3 hari; pada besi tahan karat selama 2 hingga 3 hari; pada kardus selama 24 jam; pada tembaga selama 4 jam; pada aluminium selama 2 sampai 8 jam; pada kaca selama 5 hari; pada keramik selama 5 hari; dan pada kertas selama 5 hari.
     
  4. HEWAN
    Virus corona termasuk zoonosis, yaitu penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia. Sejak awal kemunculannya, virus corona dikaitkan dengan pasar hewan di Wuhan, Cina, hingga akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada laporan awal virus corona diduga kuat berasal dari hewan kelelawar. Kini virus corona telah banyak ditemukan pada hewan lain, seperti singa, harimau, puma, dan macan tutul salju, termasuk kucing dan anjing. Sebaiknya tetap waspada meski pada hewan peliharaan sekalipun. Selain menjaga kebersihan hewan peliharaan beserta kandangnya, segeralah mencuci tangan pakai sabun setelah kontak dengan hewan atau menyentuh kandangnya.
     
  5. MESIN ABSENSI
    Mesin absensi sidik jari sempat santer menjadi perbincangan setelah diidentifikasi menjadi salah satu penyebab kasus penularan covid-19 pada perusahaan di kota Semarang dan sejumlah kota lainnya. Hal ini dikarenakan adanya kontak tidak langsung pada mesin absensi sebagai sarana penularan virus corona. Kontak fisik secara tidak langsung dapat terjadi ketika pembawa covid-19 menyentuh mesin absensi saat melakukan scan sidik jari, kemudian orang lain menyentuh sensor sidik jari dari mesin absensi yang telah terpapar tersebut. Untuk itu, setelah melakukan scan absensi dengan mesin absensi sidik jari harus segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Manajemen perusahaan hendaknya turut memantau disiplin cuci tangan ini untuk membantu mengingatkan karyawan yang lupa mencuci tangan. Namun, banyaknya jumlah karyawan tentu akan menyulitkan pemantauan disiplin cuci tangan ini. solusi terbaiknya adalah dengan menggunakan Mesin Absensi Telapak Tangan yang Touchless dan higienis sehingga seluruh karyawan bisa melakukan scan kehadiran tanpa sentuh dan tanpa buka masker. Lebih higienis, aman dan nyaman. Manajemen perusahaan pun tak perlu repot untuk memastikan apakah setiap karyawan sudah cuci tangan setelah melakukan scan kehadiran.