Kejujuran dalam bekerja, baik terhadap tugas kerja maupun di lingkungan tempat kerja adalah hal yang sangat penting. Dengan menjadi karyawan yang jujur maka kualitas diri, profesionalisme dan prestasi atau pencapaian kerja akan semakin berkembang. Sedangkan bagi perusahaan, dengan memiliki karyawan yang jujur maka operasional usaha akan berjalan dengan lebih baik, dan semakin mudah menggapai kemajuan bisnis. Kemajuan perusahaan tempatmu bekerja pasti akan berdampak bagus untuk kelangsungan kariermu.
Oleh karena itu, jadilah karyawan yang jujur pada setiap tugas yang dipercayakan oleh perusahaan padamu, serta di lingkungan kerjamu. Akan tetapi, hal ini bukan berarti harus jujur pada semua hal yang ada di tempat kerja ya. Bagaimanapun juga, tempat kerja adalah satuan kompleks dengan berbagai latar belakang orang-orang di dalamnya dan situasi atau kondisi yang begitu dinamis, mudah berubah bahkan dalam hitungan detik. Salah sedikit saja dalam berkata atau bersikap bisa menghantarkanmu pada jurang kerugian yang dalam. Kehilangan pekerjaan, susah mendapatkan pekerjaan baru, kesulitan ekonomi, dan masih ditambah lagi dengan beban mental dan sosial dari lingkungan sekitar.
Tidak mau kan mengalami kegagalan karier yang begitu menyeramkan seperti ini? sebelum terlambat, segera antisipasi dengan menerapkan strategi kejujuran yang tepat di lingkungan kerja. Beberapa hal berikut sebaiknya jangan diungkapkan secara jujur di lingkungan kerja ya:
1. Perasaan marah dan kecewa pada rekan kerja atau atasan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada tempat kerja yang di dalamnya terdapat banyak orang dengan berbagai latar belakang dan kepribadian berisiko terhadap kemudahan munculnya gesekan setiap saat yang mengakibatkan rasa kecewa atau marah. Gesekan ini bisa terjadi antara karyawan dengan karyawan, maupun dengan atasan. Kondisi seperti ini bisa sangat membahayakan jika diungkapkan pada orang yang bersangkutan atau orang lain di waktu yang salah. Dengan meluapkan amarah atau rasa kecewa ketika berada di tempat kerja memang bisa memberikan sensasi lega tersendiri. Tapi, bersiaplah dengan konsekuensi serius setelahnya. Situasi kerja jadi tidak kondusif, bahkan rasa nyaman ketika bekerja bisa hilang, dan jelas ini bisa mempengaruhi produktivitas kerjamu. Situasi ini sangat mungkin akan dimanfaatkan oleh orang yang tanpa kamu sadari tidak menyukaimu untuk semakin memperkeruh keadaan, memperburuk hubunganmu dengan rekan kerja atau atasan yang tentunya akan sangat merugikanmu.
2. Tidak cocok dengan pekerjaan yang tengah dilakukan.
Merasa tidak cocok dengan pekerjaan yang saat ini tengah dilakukan? Ada baiknya hal ini tidak pada siapa pun di lingkungan kerja ya. Karena di awal proses kerja, mulai dari melamar, interview hingga tes kerja pasti dilakukan dengan kesadaran penuh dan tahu betul akan jenis pekerjaan tersebut. Sehingga ketika sudah berada di waktu kerja efektif namun muncul keluhan akan pekerjaan tersebut, maka ini hanya akan membuatmu terlihat tidak profesional. Daripada mengungkapkan masalah ketidakcocokan akan pekerjaanmu, akan lebih baik jika meluangkan waktu untuk introspeksi diri. Cari tahu apa masalah yang menyebabkanmu merasa tidak cocok dengan pekerjaan saat ini dan berusahalah mencari solusinya.
3. Sedang berada dalam masa pengunduran diri.
Tidak ada yang dapat menjamin berapa lama seseorang bisa bertahan dalam sebuah perusahaan. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi seorang karyawan memilih resign sebagai solusi akan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Jika memang tidak ada jalan lain selain resign maka pastikan untuk melakukannya secara baik dan profesional agar bisa mendapatkan surat referensi kerja yang bermanfaat untuk memudahkanmu dalam mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Perihal pengunduran diri ini sebaiknya hanya sampai pada pihak-pihak yang bersangkutan seperti atasan dan HRD, tidak perlu diungkapkan pada rekan kerja lain agar tidak mempengaruhi situasi kerja yang kondusif.
Bersikap profesional dengan memilah mana hal yang harus diungkapkan dengan jujur dan mana yang sebaiknya disimpan bisa mempengaruhi masa depan karier. Tapi, urusan teknis kerja harus selalu dilakukan dengan jujur ya. Misalnya teknis pekerjaan yang berkaitan dengan kedisiplinan kerja, karena ini menyangkut hak dan kewajiban kerja. Apalagi jika kamu termasuk anggota tim yang bertanggung jawab untuk merekap absensi karyawan, harus dilakukan dengan jujur dan didukung data yang valid.
Rekap data absensi yang valid ini bisa didapat dari mesin absensi dan ditarik oleh HRD serta tim terkait yang memiliki akses ke mesin absensi. Sehingga ketika HRD sedang berada di luar kota dan tidak memungkinkan untuk menarik data di mesin absensi, ada tim yang tetap bisa melakukannya. Gunakan fitur Kunci Mesin untuk memudahkan dalam mengakses mesin absensi yang terkunci.
Cara untuk dapat memanfaatkan fitur Kunci Mesin yaitu:
Segera manfaatkan fitur Kunci Mesin dari Fingerspot.iO untuk menunjang kemudahan pekerjaan Anda.