Profesi sebagai Mobile Developer dan Web Developer digadang-gadang sebagai salah satu profesi paling hits dalam Top 5 profesi yang paling diincar perusahaan maupun dilakukan secara personal saat ini. Hal ini tidak terlepas dari semakin tingginya animo masyarakat dunia terhadap penggunaan teknologi berbasis internet baik melalui media ponsel maupun komputer, atau laptop.
Hingga saat ini masih cukup banyak yang menganggap bahwa Mobile Developer dan Web Developer adalah sama. Sekilas kedua profesi ini memang tampak sama, namun sebenarnya masing-masing memiliki karakteristik kerja yang sangat berbeda. Tertarik untuk menjadi Mobile Developer dan Web Developer? Pahami dulu perbedaan diantara keduanya:
1. Mobile Developer
Hampir setiap orang terbiasa dengan berbagai aplikasi dari Google Android, Apple iOS, dan Microsoft Windows phone platform, tapi tidak semua orang tahu bahwa yang merancang berbagai aplikasi ini adalah mereka yang berprofesi sebagai Mobile Developer. Aplikasi di Play Store maupun App Store dirancang sedemikian rupa oleh para Mobile Developer agar bisa lebih mudah digunakan bagi setiap orang.
Seorang Mobile Developer harus memiliki skill Bahasa pemrograman untuk menunjang pekerjaannya. Sedangkan untuk beberapa tools yang sering digunakan antara lain: Xamarin, Sencha, dan sebagainya.
Dalam pekerjaannya, Mobile Developer lebih berfokus pada pembuatan aplikasi ponsel. Profesi Mobile Developer masih terbagi lagi menjadi beberapa sub profesi seperti: Android Developer, iOS Developer, dan Video Game Developer.
Pekerjaan ini pun memiliki tingkat permintaan yang sangat tinggi dari berbagai perusahaan terutama dikarenakan semakin merajainya penggunaan ponsel dengan sistem operasi Android pada masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.
2. Web Developer
Salah satu persamaan terbesar yang pada akhirnya menjadikan banyak orang menganggap bahwa Mobile Developer dan Web Developer sama adalah karena kedua profesi ini mengharuskan adanya kemampuan akan pemahaman bahasa pemrograman. Adapun tools yang digunakan seorang Web Developer yaitu: Firebug, Sublime Text, serta jQuery.
Pada Web Developer juga diharuskan untuk memahami database, coding, domain, JavaScript dan berbagai elemen website lainnya, karena bertanggung jawab penuh terhadap pembuatan website.
Web Developer juga memiliki beberapa jenis sub profesi, antara lain: JavaScript Developer, Full Stack Developer, Front-End Developer, serta Back End Developer.
Kebutuhan perusahaan akan tenaga ahli dibidang Web Developer juga tak kalah tingginya dengan Mobile Developer. Hal ini dikarenakan website masih menjadi salah satu media yang sering digunakan masyarakat sebagai solusi atas berbagai kebutuhannya di era serba digital ini.
Sudah paham kan bedanya Mobile Developer dengan Web Developer. Meski memiliki karakteristik yang berbeda namun keduanya memiliki prospek penghasilan yang cukup menjanjikan karena saat ini ada banyak perusahaan yang membutuhkan staf pengembang, apalagi pekerjaan ini juga dapat dilakukan secara freelance.
Bahkan di masa new normal seperti saat ini keberadaan Web Developer dan Mobile Developer semakin meningkat karena semakin tingginya penggunaan masyarakat terhadap berbagai aplikasi mobile dan akses pada situs web. Namun, di sisi lain juga ada tantangan tersendiri bagi kedua profesi ini karena selama masa pandemi banyak perusahaan yang membatasi jumlah karyawan di kantor, tak terkecuali bagi para developer yang juga harus bekerja dari rumah saat jadwal rolling kerja diberlakukan. Oleh karena itu, developer atau pengembang dapat memanfatkan Developer.Fingerspot.iO
Melalui Developer.Fingerspot.iO baik Web Developer maupun Mobile Developer dapat dengan mudah mengintegrasikan mesin absensi Fingerspot dengan aplikasi lain. Selain itu penggunaannya juga sangat mudah tanpa membutuhkan komputer dan jaringan khusus. Sehingga developer atau pengembang dapat melakukan pengembangan aplikasi meski bekerja dari rumah maupun bekerja dari kantor. Terdapat 7 perintah pada Developer.Fingerspot.iO seperti:
a. Get Attlog
Developer atau pengembang dapat dengan mudah mengambil data Attlog dari mesin melalui Developer.Fingerspot.iO sehingga tidak perlu melakukan pengunduhan data secara manual.
b. Get Userinfo
Melalui Developer.Fingerspot.iO pengembang dapat membuat perintah untuk mengambil userinfo dari mesin.
c. Set Userinfo
Selain membuat perintah untuk mengambil userinfo dari mesin, pengembang dapat membuat perintah untuk menurunkan userinfo ke mesin absensi.
d. Set Time
Pengembang dapat membuat perintah untuk mengubah timezone yang ada di mesin absensi. Tentunya hal ini sangat membantu pengaturan waktu di mesin absensi apabila perusahaan memiliki cabang dengan lokasi zona waktu yang berbeda-beda.
e. Register Online
Perintah register secara online dapat dibuat dengan mudah melalui Developer.Fingerspot.iO. Sehingga pengembang aplikasi dapat membuat sistem remote registration.
f. Restart Mesin
Pengembang dapat membuat perintah untuk melakukan restart mesin absensi.
g. Delete Userinfo
Membuat perintah untuk menghapus userinfo di mesin absensi dengan mudah.
Mengembangkan sebuah aplikasi memang tidak mudah dilakukan bagi para developer atau pengembang. Hal ini dikarenakan aplikasi bisa mengalami masalah atau bahkan gagal. Tentunya ini dapat menyulitkan pengembang, apalagi jika harus mengerjakannya dari rumah. Untuk itu, percayakan Developer.Fingerspot.iO untuk membantu mempermudah pengerjaan tugas pengembangan Anda.