Salah satu metode yang digunakan untuk mengembangkan potensi karyawan adalah dengan cara melakukan coaching (pembinaan). Namun, banyak dari kalian yang justru bingung harus melakukan coaching dari mana dan dengan cara apa.
Faktanya, terdapat 6 langkah mudah untuk mempraktikan coching ini kepada karyawan Anda. Langkah yang tepat ini, akan membantu Anda dalam perihal membimbing dan memberi instruksi kepada karyawan agar mampu memperoleh keterampilan dan kreatifitas dalam mencapai suatu sasaran yang dituju.
Sebab itu, coaching pada karyawan adalah sebuah upaya yang penting. Anda perlu melakukan coaching yang berdampak pada kinerja karyawan ke depannya menjadi lebih baik. Lakukan dengan 6 langkah tepat yang lekas menghasilkan pengaruh pada kinerja karyawan, berikut ini:
1. Menjelaskan nilai, tujuan serta pentingnya dari sebuah pembinaan
Pernahkah Anda terpikir tentang pentingnya terlibat sebuah rapat, diskusi atau bahkan program pembinaan?
Atau Anda hanya bergabung dan melakukannya sebagai sebuah bentuk tuntutan pekerjaan?
Ya, mungkin ini juga yang ada di benak karyawan Anda. Perlu Anda ketahui, hal ini harus diluruskan dan ditegaskan kepada karyawan. Terkait arti penting sebuah pertemuan, program pembinaan, rapat, dan sebagainya, terhadap mereka dan perusahaan.
Sebab, membiarkan karyawan bergerak layaknya robot yang hanya mengikuti peraturan dan ritme kerja perusahaan, tak akan menghasilkan hal yang berbeda. Bahkan cenderung jalan di tempat dan tak memberikan pengaruh apa pun.
Bagaimana cara yang tepat untuk memberikan penjelasan dan ketegasan terkait hal ini?
Anda hanya perlu melakukannya dengan dua poin penting. Yakni, spesifik dan fakta.
a. Anda harus menjelaskan secara spesifik terkait tujuan pembinaan.
Pastikan seluruh karyawan yang sedang Anda ajak dalam program pembinaan, tahu dan berperan dalam mencapai tujuan rapat atau diskusi yang dibentuk.
Buatlah mereka terlibat dengan mengajukan pertanyaan, dan meminta saran yang bisa menjadi solusi dari sebuah tujuan pembinaan tersebut.
b. Anda harus mengacu pada data dan informasi (fakta) mengenai situasi terkini, yang berhubungan dengan perusahaan dan tujuan pembinaan.
Karyawan yang diberikan informasi terkait data, akan lebih mudah mencerna dan memandang jelas sebuah masalah yang menjadi tanggung jawab mereka.
Dibandingkan, Anda hanya menjelaskan suatu hal tanpa melampirkan fakta dan data yang membuat karyawan kurang tertarik dan merasa pembinaan ini hanya sebuah formalitas.
2. Mendorong karyawan dalam memperluas sudut pandang terkait situasi terkini
Apakah Anda telah melakukan poin 1?
Anda telah berhasil menjalankan 2 hal penting, terkait spesifik dan fakta.
Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk melanjutkan coaching (pembinaan) berikutnya?
Selanjutnya, Anda harus bekerja keras mendorong karyawan untuk lebih maju dan memperluas sudut pandang mereka terkait sebuah masalah. Yakni, masalah-masalah yang menghambat tujuan pada rapat atau diskusi tertentu.
a. Carilah informasi atau masukan dari karyawan terkait situasi yang menjadi penghalang.
Cara yang paling efektif untuk membina karyawan lebih kritis adalah, rajin memberikan mereka sebuah masalah. Berilah masalah, dan tanyakan apa yang sebenarnya menghalangi keberhasilan dari tujuan perusahaan?
Ketika karyawan secara bertahap, intensif dan diperhatikan dalam ritme yang tetap, maka hal ini akan semakin mudah memberikan dorongan terhadap karyawan agar lebih kreatif dan berpikir cepat.
b. Setelah menimbun masukan dan informasi dari para karyawan, pembinaan perlu dilanjutkan dengan cara mengumpulkan data yang telah direspon oleh para karyawan.
Jangan sampai, Anda hanya melewatkan berbagai pendapat dan informasi tambahan tanpa mengumpulkan fakta baru yang didapat dari karyawan. Menghargai hasil karya, atau masukan baru dari para karyawan dapat meningkatkan keinginan karyawan untuk menyumbangkan ide dan berinovasi.
Selain itu, mengumpulkan informasi baru dapat membantu Anda menemukan ide baru. Karena bisa jadi sumber inspirasi dan solusi.
3. Menyepakati hasil yang dinginkan
Melakukan coaching yang baik dan benar, adalah dengan melakukan komunikasi dua arah.
Sebagai pemimpin, jangan hanya mengutarakan hasil yang Anda harapkan saja. Namun mempertimbangkan masukan dan informasi baru dari para karyawan. Baiknya tampung beberapa hal yang mungkin bisa jadi menjadi tujuan baru atau bahkan berbeda tujuan dengan masing-masing pertimbangan.
Harus ada kesepakatan atas tujuan yang sama, dan juga tidak ada paksaan dan melakukan komunikasi secara tuntas.
Wajib hukumnya, untuk mengambil keputusan yang bisa diterima oleh semua pihak. Termasuk menyepakati sebuah tujuan.
4. Mendiskusikan cara paling efektif dalam mencapai sebuah tujuan
Mencari sebuah solusi dalam menyelesaikan masalah adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh individu.
Karena itu, coaching yang terbaik adalah memaksimalkan sebuah team work. Sebagai pemimpin, Anda harus bisa menemukan cara yang paling efektif untuk dijadikan solusi.
Bagaimana caranya?
Daripada hanya menyuruh karyawan berpikir dan lama menemukan sebuah solusi, yang bahkan kurang efektif. Baiknya Anda mengajukan pertanyaan yang membuat karyawan terdorong untuk memberikn jawaban spontan yang berulang.
Misal, mengajukan pertanyaan terbuka seperti:
a. Bagaimana menurut Anda, cara yang terbaik untuk….?
b. Apa yang Anda lakukan bila…?
c. Apa yang terjadi bila kondisi ini….?
d. Apa yang akan Anda katakana ketika …?
Pertanyaan-pertanyaan yang memposisikan karyawan sebagai pelaku dalam sebuah masalah, akan membuat karyawan terlatih mencari solusi terbaik. Anda bisa melakukan hal ini secara intensif dalam berbagai keadaan. Atau melakukannya secara spontan untuk beberapa kesempatan.
5. Menyimpulkan tindakan yang harus dilakukan
Setelah menemukan berbagai cara yang efektif, cara selanjutnya untuk mempermudah coaching adalah dengan menyimpulkan tindakan.
Menyimpulkan tindakan, tentunya disesuaikan dengan berbagai pertimbangan. Penting dan perlu diingat, kesimpulan atas tindakan yang akan dilakukan, harus dimengerti oleh karyawan.
Pastikan karyawan mengerti, alasan terpilihnya tindakan tersebut, dan mengapa hal ini menjadi yang terbaik.
Berikan pula penjelasan akan apa yang perlu diperbaikan dari saran mereka. Akan lebih baik, bila saran mereka digunakan untuk pertimbangan masalah yang lain.
Rumit? Memang.
Namun, hal ini akan memberikan dampak dan pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja karyawan Anda. Strategi coaching itu sendiri, sebenarnya bertumpu pada konsistensi serta perhatian Anda terhadap setiap ide karyawan.
6. Tetapkan target dan deadline yang pasti
Hal ini sangat penting dilakukan, untuk membuat karyawan mengetahui mana yang menjadi prioritas. Bahkan, penentuan deadline ini dapat menjadi acuan karyawan dalam menentukan urutan prioritas.
Pentingkah hal ini dilakukan? Sangat penting.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford University, bahwasanya kebiasaan menyelesaikan pekerjaan dengan cara multitasking hanya membuat durasi pengerjaan menjadi 30% lebih lama. Dibandingkan ketika sesorang mengerjakan satu pekerjaan dengan fokus dalam waktu yang sama.
Karena itu, menetapkan deadline pada setiap solusi atau tugas adalah hal yang tepat untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas kinerja. Sebab, karyawan harus bisa menentukan urutan prioritas. Begitu pula Anda sebagai atasan, agar bisa melakukan follow up pada waktu yang tepat.
Jangan segan untuk memberi dukungan dan semangat untuk karyawan. Yakinkan bahwa target ini bisa diselesaikan tepat waktu.
Kunci sukses membuat langkah-langkah coaching ini menjadi berhasil adalah, pantang menyerah dan konsisten. Jadi, terapkan 6 langkah ini dan lakukanlah berulang dengan evaluasi-evaluasi yang membuat praktik ini menjadi lebih efektif.