Kebiasaan Buruk Karyawan Yang Biasa Dilakukan Terkait Scan Absensi

Setiap perusahaan pastinya ingin memiliki karyawan yang mampu untuk selalu dapat memberikan yang terbaik bagi perusahaan, termasuk karyawan yang dapat menunjukkan perilaku sehari – hari yang profesional di lingkungan kerja. Namun karyawan adalah manusia yang terkadang tidak terlepas dari kesalahan atau kebiasaan buruk yang bisa merugikan perusahaan. Salah satunya adalah perilaku karyawan terkait aktifitas scan absensi. Pada kenyataannya, masih sangat sering dijumpai karyawan yang melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak dalam hal absensi.

Pada umumnya karyawan yang melakukan kebisaan buruk tersebut secara tidak sengaja bisa dikarenakan faktor ketidaktahuan atau minimnya informasi. Sedangkan pada karyawan yang melakukannya secara sengaja biasanya dilakukan karena adanya indikasi kecurangan atau kejahatan yang ingin dilakukan oleh karyawan tersebut demi kepentingan pribadinya.

Terlepas dari sengaja atau tidaknya perilaku tersebut, kebiasaan buruk yang dilakukan karyawan terkait scan absensi bisa menimbulkan dampak kerugian baik langsung maupun tidak langsung. Berikut beberapa kebiasaan buruk karyawan yang umum dilakukan terkait aktifitas absensi yang patut diwaspadai:

  1. Titip absen

Titip absen hanya dapat dilakukan karyawan ketika perusahaan masih menggunakan alat absen konvensional seperti buku daftar hadir ataupun mesin checklok. Selain pengolahan datanya harus direkap dan dihitung secara manual sehingga rawan salah dan lama, tentu saja alat absen konvensional ini menjadikan karyawan mudah titip absen. Berbeda dengan mesin absensi Fingerspot yang telah mengadopsi teknologi biometrik sehingga data kehadiran karyawan bisa didapat dengan lebih akurat tanpa adanya kemungkinan titip absen.

 

  1. Scan berulang – ulang dalam satu waktu

Sebagian perusahaan kini telah beralih pada mesin absensi fingerprint yang tidak lagi memungkinkan karyawan untuk titip absen, sehingga satu kebiasaan buruk karyawan titip absen bisa dihilangkan dari aktifitas pencatatan kehadiran. Namun dengan mesin absensi fingerprint ternyata masih memunculkan kebiasaan buruk karyawan yaitu scan absensi berulang – ulang. Biasanya ini dilakukan untuk meyakinkan diri bahwa mereka sudah melakukan scan absensi dengan benar. Namun banyak dari mereka yang tidak tahu bahwa scan absensi yang dilakukan secara berulang – ulang dalam satu waktu dapat menyebabkan data scan di mesin menjadi cepat penuh dan hang. Dengan adanya fitur interval scan seperti pada mesin absensi Livo-151 mesin mampu mengatur jeda waktu scan secara otomatis sehingga data scan yang direkam oleh mesin tidak mudah penuh dan terhindar dari kemungkinan mesin mengalami hang.

 

  1. Memanipulasi data absensi

Memanipulasi data absensi merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan karyawan secara sengaja karena adanya indikasi kecurangan atau kejahatan untuk kepentingan pribadi. Misalnya karena tidak ingin mendapatkan sanksi akibat keterlambatan atau ketidakhadiran yang dilakukan. Dengan menggunakan mesin absensi Fingerspot seperti Revo-156BNC perusahaan tak perlu mengkhawatirkan hal ini, sebab mesin ini telah dilengkapi fitur USB Data Encryption untuk keamanan data scan karyawan.

 

  1. Bekerja sama dengan admin untuk memanipulasi data absensi

Penggunaan mesin absensi yang bagus jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka tetap bisa memunculkan kemungkinan adanya manipulasi data absensi. Hal ini bisa terjadi jika karyawan yang ditunjuk sebagai admin yang memiliki hak akses pada mesin absensi ternyata bekerja sama dengan oknum karyawan nakal untuk melakukan kecurangan. Jika perusahaan menggunakan mesin absensi fingerspot seperti Revo-156BNC yang sudah mendukung layanan cloud maka data absensi akan secara otomatis terkirim secara realtime ke pusat bahkan dari berbagai lokasi kantor. Admin yang ada di kantor pusat pun dapat memantau kehadiran seluruh karyawan kapan saja, dimana saja lebih mudah, cepat, dan akurat.

 

  1. Lupa scan absensi

Entah karena terburu – buru atau mungkin kurang fokus, seorang karyawan bisa saja lupa scan masuk ataupun scan pulang. Hal ini tentu akan mempersulit perhitungan laporan absensi dan penggajian di akhir bulan. Untuk meminimalisir hal ini bisa memanfaatkan fitur bell schedule pada mesin – mesin absensi Fingerspot seperti Revo-156BNC, Revo FF-162BNC, dan Revo Duo-158BNC. Fungsi Bell bisa di-setting pada jam – jam tertentu seperti jam masuk dan jam pulang sebagai pengingat waktunya scan bagi seluruh karyawan.

 

  1. Sengaja tidak scan absensi

Selain lupa untuk melakukan scan absensi, ada juga karyawan yang sengaja tidak melakukan scan masuk atau pulang dengan berbagai alasan, seperti karena sidik jari yang tidak dapat terbaca oleh mesin atau antrian yang terlalu panjang. Untuk sidik jari yang sulit dibaca oleh mesin bisa dikarenakan kondisi jari yang basah. Pada mesin absensi Revo Duo-158BNC telah disediakan 2 sensor sidik jari masing – masing memiliki keunggulan dapat dengan mudah membaca sidik jari kondisi kering dan basah. Selain itu, dual sensor ini juga dapat meminimalisir antrian scan yang panjang. Jika karyawan tetap tidak dapat menggunakan sidik jari untuk scan, maka bisa menggunakan verifikasi kartu ataupun password. Untuk solusi yang lebih cepat maka bisa menggunakan verifikasi wajah seperti yang ada pada mesin absensi Revo FF-162BNC.

 

Kehadiran karyawan sangatlah berarti bagi perusahaan. Kehadiran karyawan secara disiplin turut menyempurnakan performance perusahaan. Oleh karena itu, sudah semestinya perusahaan menerapkan sistem absensi yang tepat dengan didukung mesin absensi canggih dengan segala fitur keunggulannya seperti berbagai mesin absensi Fingerspot yang bisa didapatkan dengan harga spesial di bulan Juli ini.