8 Kunci Sikap Pelayanan Terbaik

Empat belas tahun Fingerspot hadir mempertahankan konsistensi dan pencapaian dalam bidang solusi sidik jari, mengusung visi yang kuat untuk menjadi penyedia solusi dengan teknologi sidik jari yang terbaik memberikan layanan solusi yang tepat bagi para developer dan pelaku bisnis sehingga dapat memasyarakatkan teknologi pengenalan sidik jari menjadi suatu solusi yang murah, produktif, dan efisien.

Semua pencapaian tak lepas dari sikap pelayanan tim garda depan kami menjadikan Anda senang dan bahagia meninggalkan memorable customer experience yang positif, membuat senang yang akan meninggalkan kesan mendalam dan luar biasa di dalam memori dan pengalaman. Sikap melayani tak hanya terbingkai dalam sebuah usaha dengan pelanggan namun juga mendalam dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga hakikatnya, orang yang kita layani, siapa pun dan di mana pun adalah "customer" kita.

Berikut ini adalah 8 sikap pelayanan yang memberikan faedah dan senang kepada orang lain oleh Billy Taufan Tenardhi penulis buku "Sales Hunter dan The 8 Continuums of Sales Management Process":

1. Senyum, Salam, Sapa (awal komunikasi yang benar dalam pelayanan)
Awal dari pelayanan dimulai dengan komunikasi yang sehat dengan memberikan senyum, diikuti salam "selamat pagi, siang, atau malam", lantas diperkuat dengan jabat tangan dan saling bertegur sapa.

Langkah awal ini akan membentuk chemistry yang tepat, sehingga orang lain melakukan respons balik positif dan membentuk sikap kesadaran dalam pikiran dan hati setiap individu. Senyum, salam, dan sapa mencairkan kebekuan pada awal pertemuan dan membentuk persepsi bahwa setiap orang adalah subjek dan bernilai dalam kehadiran bersama.

2. Quality Comes Before Quantity (utamakan kualitas sebelum kuantitas)
Saya pernah ditanya oleh seorang pimpinan perusahaan, mana yang paling penting, apakah kualitas yang didahulukan atau kuantitas menjadi prioritas utama pekerjaan di dalam dan di luar perusahaan.

Tentunya kalau ingin melayani, maka skala prioritas mengacu kepada kualitas dahulu, kemudian diikuti dengan kuantitas. Cara berpikir dan bertindak kualitas merupakan cikal-bakal kesuksesan. Banyak perusahaan yang berhasil karena mampu konsisten meningkatkan aspek mutu yang menjadi landasan utama melayani konsumen. Setelah berhasil, maka aspek kuantitas dapat ditingkatkan dalam keseimbangan kinerja.

3. Attention to Detail (perhatian detail pada semua bagian)
Suatu hari saya bertemu dengan seorang petugas cleaning service yang bekerja dengan tekun dan memuaskan. Apa resepnya bisa memberikan pelayanan yang membuat pemakai ruangan kantor tersenyum bahagia dan puas? Jawabannya sederhana, yaitu perhatian mendetail kepada semua bagian ruangan yang dibersihkan alias tanpa sampah, tanpa debu, tanpa noda, tanpa bau, dan ruangan rapi. Pekerjaan mendetail memerlukan sebuah perhatian besar, ketekunan, dan ekstrakonsistensi, sebagai akar kesuksesan pelayanan berkelanjutan.

4. The Best Day Service (pelayanan terbaik setiap hari)
Seorang kurir jasa pengiriman masih tersenyum dan semangat di bawah terik matahari. Saya bertanya apa yang membuatnya tetap energik saat bekerja di cuaca panas. Ternyata jawaban tidak terduga muncul dari seorang yang selama ini kita anggap biasa. Kurir itu mengatakan dia akan puas memberikan pelayanan kepada semua orang. Jika paket kirimannya sampai di tujuan dengan benar dan diterima oleh penerima dengan baik pada hari tersebut. Inilah bentuk pelayanan sebenarnya yang membuat orang lain senang dan puas. Inti dari the Best Day Service adalah memberikan pelayanan terbaik yang terus-menerus tanpa henti dan memuaskan orang lain setiap hari. Karena pelayanan adalah juga bagian dari ibadah kita sehari-hari.

5. Well Trained People (terlatih akan membuat pelayanan berbeda)
Sheila Glazov penulis buku The Brain Color, mengatakan setiap orang memiliki warna otak berbeda yang menentukan karakter dan sikapnya. Itulah yang menyebabkan setiap orang berprofesi dan berkembang dengan berbeda juga. Menurut Glazov, walaupun secara normal setiap otak manusia berbeda, tetapi tingkat kemampuan untuk melatih diri hampir sama sesuai dengan keahliannya. Melatih diri akan membuat kita tampil berbeda dari waktu ke waktu, dan membuat orang lain merasakan perbedaan yang lebih baik dalam menikmati pelayanan yang kita berikan.

6. Safety and Security is Service (keselamatan dan keamanan adalah pelayanan)
Dalam memberikan pelayanan, aspek keamanan dan keselamatan bagi orang lain adalah bagian yang sangat penting. Saya mendapat pelayanan yang luar biasa dari seorang sopir taksi di sebuah kota. Sopir taksi mengatakan agar saya mengenakan seat belt walaupun duduk di belakang. Dia berkata dirinya akan mengendarai dengan kecepatan yang dibutuhkan, tanpa terburu-buru, tanpa menyalip mobil lain, jika tidak perlu. "Apakah itu akan membuat Anda nyaman?" tanyanya. "Jika ya dan Anda tidak terburu-buru sampai tujuan, saya tetap mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan." Itulah wujud suatu pelayanan yang luar biasa.

7. My Grooming (penampilan kita yang benar)
Seorang salesman mendatangi calon pelanggannya dengan penampilan yang rapi, bersih, tampak segar, dan bertutur sopan santun. Reaksinya? Pasti akan disambut dengan baik oleh mereka. Karena penampilan diri yang benar adalah bagian dari pelayanan kita kepada orang lain yang akan merasakan kenyamanan dan suasana senang dengan kehadiran kita. Coba sebaliknya. Pakaian dan rambut tidak rapi, bau keringat, wajah kusam. Kesan pertama akan kurang baik dan lawan bicara kita akan berusaha mengakhiri pembicaraan secepat mungkin.

8. Cooperation (kerja sama adalah bagian dari melayani)
Di suatu acara perusahaan, saya melihat seorang karyawan yang aktif bergerak. Saat rekan lainnya santai mengobrol dengan temannya, maka sang karyawan membantu temannya mengangkat barang, membagikan brosur kepada tamu, dan mempersilakan mereka duduk. Dalam kesempatan lain, karyawan tersebut berbincang menjelaskan sesuatu kepada tamu dan membuat mereka senang dengan penjelasannya. Dengan menunjukkan sikap kerja sama artinya kita peduli melayani dua pihak, yaitu tamu dan sekaligus kepada rekan kerja kita. Maka, persepsi positif dari sebuah kerja sama yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula.

Pelayanan yang benar adalah kunci interaksi kita dengan siapa pun baik pelanggan, orang lain, rekan kerja, atasan, maupun dalam keluarga. Melayani berarti kita peduli dengan orang lain dan membuat mereka senang, apa pun hasil akhirnya. Sikap melayani bisa kita tumbuh kembangkan mulai dari hal kecil dan sederhana, sehingga dapat menjadikannya sebagai bentuk pendidikan dalam hal menghargai pihak lain. Demikian sharing dari kami semoga bermanfaat. :)